Share

Bab 93

“Sembarangan kamu!” seru Arhan tak terima.

Kalimat terakhir Namira sangat keterlaluan karena sampai menyimpulkan seperti itu. Sejak mendapatkan permintaan untuk menikahi istrinya, dari dulu hingga saat ini, Arhan tak pernah sampai terbersit akan menceraikan sang istri. Pernikahan itu bagi dirinya bukan sekedar main-main atau ajang coba-coba, apalagi mereka sudah dikaruniai seorang anak. Pikirannya tidak dangkal seperti itu.

Namira menyunggingkan senyumnya. “Terus niat kamu sebenarnya apa? Karena kasihan aja sama mereka berdua?” tanya Namira dengan tatapan yang tajam.

Suaminya itu bergeming di tempat dengan kepala menunduk, membenarkan ucapan wanita di depannya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

“Yang dimintai tolong itu Andri bukan kamu!” seru Namira cukup lantang seraya mendorong dada Arhan dengan jari telunjuknya. Menyadarkan suaminya jika andai saja malam itu laki-laki di depannya tak ikut campur. Keadaannya tidak akan sampai sekacau ini.

Arhan meraih tangan istrinya, ia ingin mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status