Share

Bab 98

Namira mengecek satu persatu pesan yang masuk ke ponsel yang sebelumnya sudah ia matikan mode pesawatnya ketika hendak mulai memasak. Saat ini wanita itu memilih mengabaikan sang anak serta ayam kukus buatannya beberapa saat yang lalu. Tak hanya itu, bunyi keroncongan perutnya pun seolah bukan sesuatu yang penting. Ia kini hanya fokus pada satu foto dan deretan pesan dari satu nomor yang ia beri nama ‘Mama’.

Gambar yang dikirim oleh Ibu mertuanya itu menampilkan keadaan rumah yang kacau. Semua benda berserakan di mana-mana, bahkan ia bisa melihat ada pecahan gelas kaca dan vas bunga di sana. Di sudut lain pada foto yang ia terima, ada seseorang yang tertangkap kamera ponsel Ibu mertuanya, tengah berselonjor kaki dengan punggung bersandar lesu pada tangan sofa di ruang tamu. Wajahnya basah dengan air mata serta raut yang sedih.

“Pulang sekarang, Mir.” Pesan pertama itu Namira baca dengan tersenyum miring. Dalam kalimat yang dikirim pun seolah ia bisa mendengar nada yang digunakan oleh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status