Share

Bab 94

Malam harinya saat jadwal makan malam tiba. Arhan keluar dari ruang kerjanya setelah meregangkan tubuh. Ia tertidur di sofa yang ada di sana. Perdebatan dengan Namira beberapa jam yang lalu ternyata membuatnya kelelahan hingga ia terlelap cukup lama.

Arhan tak bisa melihat apapun setelah membuka pintu. Semua lampu di rumahnya belum dinyalakan. Keningnya mengernyit seraya meraih ponsel yang ada di saku celana untuk melihat pukul berapa sekarang sampai rumah dua lantainya dibiarkan gelap gulita, tak lupa ia juga segera menyalakan senter untuk menuntun langkahnya.

Jam di ponsel menunjukkan pukul 7.24 malam. Arhan mendesah pelan seraya berjalan ke beberapa titik saklar untuk menyalakan lampu di lantai dua kemudian berlanjut ke lantai satu. Namun yang membuatnya aneh adalah tidak ada sajian makan malam di meja. Pantas saja ketika ia keluar dari ruang kerja tak mencium aroma masakan apapun. Padahal biasanya di jam segini berbagai bebauan yang menggugah selera menguar ke setiap penjuru rumah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status