Share

Bab 100

Langkah Arhan begitu gontai menuruni tangga. Laki-laki itu baru keluar kamar pada sore hari setelah perutnya sudah tak bisa lagi diajak kompromi. Dirinya pun merasa lemas karena tak mendapatkan balasan apapun dari sang istri setelah dengan tanpa malu mengirimkan foto yang sudah ia ambil secara mengenaskan. Berharap istrinya mau pulang karena melihat keadaan dirinya.

“Namira masih belum pulang, Bi?” tanya Arhan seraya menarik kursi meja makan. Meskipun tahu bahwa jawabannya belum, ia tetap menanyakan hal itu kepada wanita paruh baya yang saat ini segera menghangatkan bubur sesuai permintaan Namira sebelumnya.

Arhan menuangkan air pada gelas, kemudian meneguknya dengan rakus hingga habis dan diulangi hampir tiga kali. Cairan di tubuh laki-laki itu sepertinya terkuras oleh air mata serta lelah menunggu kepulangan sang istri yang belum pasti kapan dan tengah berada di mana.

Kepala laki-laki itu lantas jatuh di atas meja dengan mengenaskan dalam posisi menyamping, menatap kosong pintu yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status