Share

Bab 107

Di sore hari, Bi Ida pulang seperti biasanya sembari menenteng satu kresek mangga yang dibelinya ketika dalam perjalanan. Banyak waktu yang dihabiskan hanya untuk memilih beberapa mangga yang paling bagus dan manis. Pantat mangga itu dicium untuk mengidentifikasi kematangan meskipun tak selalu mendapatkan yang diinginkan. Rasa masamnya terkadang masih tersisa, padahal aroma harumnya sudah menguar menusuk hidung. Ini hanya soal keberuntungan saja.

Tanpa perlu mengetuk, Bi Ida masuk dengan menekan gagang pintu supaya benda besar yang melebihi tingginya itu terbuka. Pandangannya menyapu ke seisi rumah demi mencari sosok wanita yang kini tinggal di rumahnya untuk sementara waktu sampai aksi kabur dari suaminya berakhir.

Langkah wanita paruh baya itu menuju dapur terlebih dahulu untuk menyimpan kresek berisi mangga yang sebelumnya ia beli. Lantas beralih ke kamar untuk menyimpan tas yang selalu ia bawa ketika pergi bekerja.

Bi Ida cukup heran karena belum menemukan Namira di rumahnya yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status