Share

Bab 115

“Kenapa cuman berdiri di sana? Duduk sini, Ay,” ujar Arhan seraya menepuk sisinya yang kosong. Laki-laki itu berprilaku seolah ini adalah rumahnya. Padahal baru beberapa menit yang lalu suaminya datang dan ini merupakan kunjungan pertamanya ke rumah Bi Ida.

Segaris senyum dari bibir tipis Namira terukir mendapati suaminya yang tampak nyaman dengan situasi saat ini. Mungkin kecanggungan dari diri Arhan tersamar oleh rasa rindu yang pada akhirnya terealisasikan.

Namira menuruti perintah suaminya untuk duduk. Lantas ia mengecek isi kantung belanjaan yang dibawa laki-laki itu. “Ini buat Bi Ida?” tanyanya seraya menoleh ke arah Arhan yang juga saat ini tengah menatapnya.

Sejak istrinya memutuskan duduk di sisinya, mata Arhan tak lepas dari setiap gerak-gerik wanita itu sampai mengabaikan Elio. Berbeda dengan Namira yang seketika merasakan kecanggungan sebab ditatap intens oleh sang suami. Mendapati istrinya yang salah tingkah, laki-laki itu justru semakin melebarkan senyum. “Iya buat di si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status