Share

Bab 121

Berjalan berdua saja di sore hari yang cerah bukan kebiasaan mereka selama berumah tangga. Keduanya lebih sering menikmati senja di teras depan atau belakang rumah dengan ditemani teh hangat. Bahkan tahun pertama pernikahan dilalui dengan kegiatan masing-masing.

Arhan menutup pintu setelah membiarkan istrinya keluar lebih dulu. Wajah laki-laki itu terlihat sangat berseri hanya karena mengingat mereka akan menghabiskan waktu berdua saja.

“Ayo, Sayang.” Arhan meraih tangan sang istri yang menganggur. Hatinya membuncah senang mengetahui Namira tak menolak dan tak menarik hingga genggaman itu terlepas. Mereka berjalan melewati halaman kecil depan rumah kemudian melewati pagar.

Keduanya celingukan ke sisi kanan dan kiri. Tak tahu harus menjamah area mana untuk dilalui sebab ini pertama kali mereka ke daerah tempat Bi Ida tinggal. Meskipun Namira beberapa kali keluar rumah sekedar membeli sayuran ke warung atau ke penjual yang menggunakan gerobak dorong. Jangkauannya hanya sebatas itu. Tera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status