Share

Bab 114

Selama dalam perjalanan bahkan sebelum Arhan menaiki mobilnya untuk menuju suatu tempat atas permintaan Namira, lengkungan senyum itu tak pernah luntur. Hatinya membuncah bahagia hanya karena sebuah pesan singkat yang dikirimkan istrinya saat ia belum sampai satu jam berada di ruangannya.

Lantunan musik dalam mobil pun menjadi pengiring perasaan itu hingga sampai di tempat yang kemarin sore ia kunjungi. Namira memintanya untuk datang ke rumah Bi Ida. Wanita itu memberikan alasan kalau Elio menangis sembari memanggil-manggil ‘Papa’.

Tentu saja Arhan tak mengartikan pesan itu sesederhana ketikan sang istri. Laki-laki itu menangkap kalau Namira yang merindukan dirinya. Itulah sebabnya hatinya amat sangat bahagia memercayai asumsinya sendiri.

Penampilannya ia benahi melalui spion yang ada di dalam mobil. Tatanan rambutnya pun sampai berulang kali di perhatikan supaya tetap rapi. Tak lupa aroma tubuhnya ia cium, takut meninggalkan bau yang tak sedap atau parfum Bianca yang menempel sebab w
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status