Share

Bab 90

“Sayang,” panggil Arhan lirih. Ia melihat ada butiran air mata yang jatuh membasahi pipi Namira yang masih asik menyusui Elio. Pandangan wanita itu jatuh pada lantai dingin di kakinya setelah memperlihatkan foto beserta video yang menampilkan dirinya.

“Mas itu kenapa, sih? Harus banget buat aku selalu overthinking?” tanya Namira dengan suara bergetar, masih dengan posisi yang sama. Tak kuasa melihat langsung wajah suaminya yang tengah menatapnya sejak tadi.

Tangan kiri Namira yang menganggur Arhan raih untuk ia genggam dan mengusapnya dengan lembut. “Maaf Sayang karena nggak bilang sama kamu. Tolong dengerin dulu penjelasan aku, ya?”

Setelah mengucapkan permintaan maaf dan meminta kesediaan sang istri untuk mendengarkan penjelasannya, Arhan bergeming sejenak. Ia masih menunggu respon Namira yang masih terdiam. Membiarkan permintaan itu mengambang tanpa ada kejelasan.

Arhan akhirnya angkat bicara, berinisiatif menjelaskannya sendiri meskipun ada kemungkinan jika wanita yang masih sibuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status