Pagi ini di Villa Winston.
“Selamat pagi!” sapa Marvin sembari mengetuk pintu.Karena tidak asing dengan suara itu, sontak Gennifer pun langsung berlarian dan membukakkan pintu. “Marvin suamiku? Kenapa kau bisa pulang?” tanya Gennifer dengan nada tidak percaya. Dia sangat syok.Selama satu tahun belakangan Gennifer adalah orang di Keluarga Winston yang masih setia dan terus menunggu kehadiran Marvin. Hanya Gennifer yang selalu membesuknya setiap akhir pekan.Sedangkan mertuanya dan Russel, semenjak pertama kali masuk penjara, tak pernah sekali pun mereka datang dan menanyakan kabar. Bagi mereka, kesalahan Marvin sangat fatal dan ke depannya Marvin tidak akan pernah sukses di mana pun.Meskipun selama satu tahun belakangan pihak keluarganya memaksa agar segera pisah dari Marvin, namun Gennifer tidak mau menurutinya, alasannya karena Gennifer terlalu cinta dan dia yakin suatu saat Marvin pasti akan berhasil.“Ayo masuk!” ajak Gennifer sambil mencetak senyum walaupun sedari tadi matanya masih bertanya-tanya sendiri.Marvin datang terlalu pagi, empat orang di dalam masih lengkap dan belum pada berangkat bekerja. “Aku ingin tahu kabar keluargamu,” ucap Marvin tak sabar. Bagaimanapun, Marvin tetap respect terhadap mereka.Melihat kedatangan menantunya yang begitu mengejutkan, Derick Winston terperanjat dan matanya membeliak, “Marvin? Kau melarikan diri dari penjara? Bagaimana bisa?” cecarnya sangat heran.Marvin dipersilakan duduk, tapi di ruang tamu, bukan ruang keluarga. “Ayah, aku tidak terbukti bersalah. Hasil penemuanku terbukti sebagai bahan bakar yang diperbolehkan oleh negara. Seharusnya aku tidak pernah masuk penjara.”Derick meskipun dulu sangat merestui hubungan pernikahan mereka, namun karena cap sebagai mantan narapidana masuk ke tubuh keluarganya, Derick enggan melihat wajah Marvin. “Kau teroris!” umpatnya mengernyitkan kening.Marvin berusaha tenang. Dia menegakkan bahu dan menjawab, “Aku bukan teroris, Ayah. Semua tuduhan tidak benar. Silakan cek sendiri di pengadilan.” Marvin terus meyakinkan ayah mertuanya bahwa dia berada di posisi yang benar.Elena, ibunya Gennifer, syok begitu melihat kedatangan Marvin. Meski dulu juga sangat menyukai Marvin, tapi semenjak Marvin di penjara, Elena sangat jijik melihat menantu berdosa itu. “Aku tidak mau ada pria kotor di villa ini!” sungutnya.Derick dan Elena menatap penuh hina ke arah Marvin. Bagi mereka, Marvin tetap seorang mantan napi kotor yang tidak pantas berada di kediaman Keluarga Winston. Gara-gara Marvin lah nama baik Keluarga Winston jadi tercoreng.Derick yang berumur 60-an menatap penuh curiga dan berkata sinis, “Dulu kami berharap kau menjadi pahlawan di keluarga kami, ternyata kau malah buat masalah dan merusak citra keluarga dan bisnis kami saja.”Elena memberikan lirikan tajam menohok dari samping, lalu berkata pedas, “Kau rupanya menantu yang tidak bisa diandalkan, Marvin! Kami menyesal telah menerima kehadiranmu. Seharusnya kau tidak pernah menikah dengan Gennifer!”Derick menyeringai dan berkata keras, “Sebaiknya kau ceraikan saja istrimu sekarang juga! Kami tidak ingin bisnis kami berantakan seperti bisnis Keluarga Rock.” Lalu Derick mendongakkan kepala seraya menyilangkan tangan di dada, memberi kesan bahwa ucapannya lah yang paling didengarkan.Marvin seperti terkena sengatan listrik. Bukannya mendapat sambutan baik, dia malah dihujani dengan berbagai macam makian dan umpatan. Namun, Marvin tetap tenang dan meneguhkan kedua bahunya. Dia tidak gentar sedikit pun.Dia berusaha membela diri, “Berikan kesempatan kepadaku untuk memperbaiki diri. Aku yakin, sebagaimana harapan kita satu tahun yang lalu, bahwa Keluarga Rock dan Keluarga Winston akan bisa bangkit bersama melewati keterpurukan.”Derick cepat memotong, “Apa?! Harapan palsu! Kami menyesal telah percaya padamu bahwa kau bisa menjadi dewa perang di antara dua keluarga! Justru, kau adalah bencana! Aku tidak peduli dengan bisnis keluargamu, Marvin, tapi lihatlah keluarga kami!”Selama satu tahun penuh Keluarga Winston pontang-panting mencari berbagai macam jalan agar bisnis mereka bisa bertahan. Mereka tidak hanya kekurangan dana, tapi juga sumber daya. Jika dalam waktu dekat mereka tidak berbenah, bisnis minyak mereka bisa rugi total.Derick membusungkan dada dan berkata tegas, “Kau tidak bisa diandalkan, Marvin! Keluarga Rock sedang terseok-seok juga. Sementara statusmu sebagai mantan napi jelas akan mempersulit semua jalan bisnis. Kami tidak percaya denganmu!” Lalu Derick membuang pandangannya seraya mengerutkan alis. Dia makin muak melihat Marvin.Namun, Gennifer tak bergeming. Dia memutar badannya dan memandang ayahnya, lalu berkata, “Ayah harus ingat dengan semua prestasi dan pencapaian Marvin. Dia pasti akan diterima di mana pun dia melamar bekerja. Apa Ayah lupa?”Derick tersentak. “Bicara apa kau, Gennifer? Lancang sekali kau memperingatkan ayah seperti itu!” Derick kembali menyeringai dan berkata, “Itu dulu, sebelum dia menjadi seorang tahanan, sebelum dia dianggap teroris. Sekarang, siapa yang mau menerimanya? Siapa yang mau mempekerjakan teroris?” cecar Derick mulai kesetanan.Elena menimpali. Dia berkata bengis, “Marvin! Kau dengarkan ucapanku! Kau adalah menantu yang memalukan! Jangan pernah bermimpi menjadi pria sukses dan pahlawan di Keluarga Winston!” cebiknya sambil memicingkan sebelah mata. Tatapannya jahat dan penuh serangan.Semenjak ditetapkan sebagai tersangka, nama Marvin sudah dicoret dari daftar Keluarga Winston, hanya saja statusnya sebagai suami dari Gennifer masih ada. Dalam waktu satu tahun belakangan, Gennifer sangat sabar dalam menerima komentar pedas dari keluarganya.Ya, dia terus dipaksa agar segera menggugat cerai Marvin. Namun, ketulusan dan kesetiaannya melebihi segalanya. Bahkan dia rela dimaki dan dihina oleh orang tuanya sendiri demi memperhatahankan keutuhan hubungan rumah tangga mereka.Gennifer menatap tegas ibunya dan berkata, “Ibu jangan lupa, dulu Ibu pernah membangga-banggakan Marvin di hadapan banyak orang, di media sosial, dan di mana saja. Bagi Ibu, Marvin adalah sosok menantu idaman, yang tampan, jenius, dan sangat dibanggakan. Aku rasa, Ibu tidak mungkin lupa.”Elena cukup terhenyak. “Gennifer putriku, kau jangan pernah kurang ajar dengan ibumu sendiri. Ya, Ibu akui, tapi itu dulu, waktu dia belum berstatus narapidana. Sekarang, dia tidak bisa dibanggakan.” Bibir Elena berkedut jijik seraya memutar hitam matanya dengan sangat malas.Marvin makin terpojok. Keadaan sekarang dan keadaan waktu sebelum pernikahan sangat berubah drastis seratus delapan puluh derajat. Jika dulu dia selalu disanjung, sekarang begitu dicampakkan. Sekarang, dia dipandang sebelah mata.Barulah Marvin mau angkat bicara dan kembali membela diri, tiba-tiba Russel menjerit dari tangga, “Wow! Adik iparku yang sangat memalukan akhirnya datang juga!” Russel bertepuk tangan cukup lama.Russel tersenyum mengejek dan berkata dengan nada penuh sindiran, “Apa kau menggunakan penemuanmu MR-25 itu untuk meledakkan penjara agar bisa meloloskan diri ha? Teroris yang sangat menakutkan. Kau jangan berlama-lama di sini, Marvin, aku tidak ingin villa megah kami hancur sia-sia karena kejatahanmu!”Menanggapi tuduhan baru yang begitu memojokkannya, Marvin makin berang terhadap Russel. “Kau! Kau adalah pembuat fitnah sehingga aku masuk penjara!” sentak Marvin mulai emosi.Russel yang usianya lebih tua lima tahun dari Marvin jelas tidak terima. “Kau menuduhku pembuat fitnah?! Adik ipar macam apa kau ha?! Berani-beraninya kau bicara seperti itu!” Russel langsung duduk pas di hadapan Marvin.Marvin menggagahkan diri dan berkata, “Aku punya bukti bahwa kau bersama Raymond yang merencanakan semuanya. Hanya saja, kalian licik, pengadilan tidak memutuskan kalian bersalah karena kalian bermain dengan uang.”Russel menjawab lantang, “Ya jelas! Aku dan Raymond tidak bersalah karena bukti yang dikumpulkan oleh adikmu tidak kuat. Tuduhan kau adalah teroris bukan hanya dari kami semata. Kau harus ingat itu!” Russel membusungkan dadanya dan tidak ingin kalah gaya dari Marvin.Russel punya keinginan kuat agar Marvin segera enyah dari Keluarga Winston secepatnya. Jika sudah terjadi, Harvard Corp
Russel berseru, “Akhirnya kau datang juga, Brotherku yang kaya raya!” Dia langsung memberikan pelukan hangat kepada Raymond.Ketika mendengar kabar bahwa Marvin telah bebas dan berkunjung ke kediaman Winston, Raymond langsung bergegas pagi ini ke sini. Dia ingin melihat langsung seperti apa wajah dan badan si mantan napi.Di ruang tamu, Raymond menatap Marvin dengan pandangan hina. “Hei! Kau pria kotor, kau seharusnya tidak berada di sini! Jika kau memang dapat keberuntungan bebas dari hukuman penjara, seharusnya kau bekerja serabutan atau dagang sesuatu di online shop. Kau tidak pantas mengurus bisnis besar!”Melihat gaya Raymond yang arogan dan tengil, Gennifer makin benci, makin lama hatinya makin sulit menerima tawaran apapun dari Keluarga Harvard. Gennifer tambah jijik. Dia membela suaminya, “Sombong! Kau lebih tidak pantas berada di sini karena kau bukan siapa-siapa!”Seketika hening, dan pandangan menuju kepada Gennifer. Selama ini, jika mendapat tekanan, Gennifer jarang bicara
Gennifer bergidik badannya. “Marvin, kau sangat tega! Apa kau tidak cinta lagi sama aku?” Mata Gennifer merah dan ingin menangis.Derick berdiri dan berkacak pinggang. Dia menatap menantunya dan berkata, “Kau sudah gila, Marvin. Satu tahun penuh istrimu mengurusimu, memberimu makan setiap minggu, selalu setia padamu, tapi sekarang kau sudah melukai hatinya.”Elena tak bergeming. Dia menghunjamkan tatapannya ke wajah Marvin dan berkata keras, “Tidak tahu diri! Kau bicara seperti itu, berarti kau ingin sekali bisa bercerai dari Gennifer.” Sebenarnya mereka tak peduli, tapi mereka tidak ingin putrinya malu gegara menantu bodoh itu.Apa yang sudah dipertaruhkan oleh Marvin memang terdengar gila. Jika Keluarga Winston saja tertatih-tatih dalam mencari lobian agar bisnis mereka tetap berjalan selama berbulan-bulan lamanya, bagaimana bisa pria yang baru saja keluar dari penjara lantas bisa mengirimkan minyak mentah yang sangat banyak?Mereka kompak menilai bahwa Marvin sudah terganggu otakny
Malam ini di kediaman Keluarga Rock.Marvin Rock mengangkat telepon. “Ya, dengan saya sendiri.”Terdengar halus getaran suara di ujung telepon. “Kami dari Ferum Group negara Northice, berminat membeli produk MR-25. Kami sudah menyiapkan uang sebesar lima puluh milyar dollar untuk bisnis selama lima tahun ke depan.”Dan ini adalah tawaran ke delapan yang masuk. Sebelumnya, sudah ada lima investor yang telah menanamkan dana yang sangat besar, totalnya mencapai seratus milyar dollar. Serta ada tiga pembeli, termasuk yang terakhir ini, juga sudah menyentuh angka ratusan milyar dollar.Kenapa banyak pengusaha yang bergelut di bidang energi, terutama listrik, sangat berminat dengan MR-25? Apa rahasianya?Sebenarnya MR-25 hanya istilah. Marvin Rock menemukan senyawa kimia itu pada usia 25 tahun. Awalnya, Marvin menemukan sebuah unsur kimia terbaru di tanah milik keluarganya sendiri, lantas dia memberinya nama Glorisium.Glorisium agak mirip dengan batubara. Setelah melewati proses rumit, Glo
Audi hitam jadul milik Marvin Rock selama satu tahun belakangan sangat jarang dipakai, kecuali beberapa kali saja oleh orang rumah. Marvin menyalakan mesinnya dan memanaskannya sebentar. Dia mengelap body dan kacanya. Sejak dulu Marvin tidak pernah menyuruh pembantu atau siapa pun untuk membersihkan mobil miliknya. Bahkan, jika terjadi kerusakan, dia akan memperbaikinya sendiri.Deruman mesin suara motor besar milik Harven Rockwell cukup menggelegar. BRUM! Harven begitu gagah dengan setelan anak motor, jaket hitam dan sepatu kulit. Dia membuka kaca helm dan menyapa kakaknya sebelum berangkat kuliah, “Semangat, Kak!” senyum hangatnya terlihat dari matanya yang menyipit.“Studimu tinggal tiga bulan lagi, Harven. Belajar yang rajin, lalu temani kakakmu mengurus bisnis kecil Keluarga Rock!”“Siap, Kak. Aku pergi!” suara Harven tidak terdengar jelas karena helm yang dia kenakan. Dia tancap gas.Marvin berpamitan kepada ayah dan ibunya, setelah itu dia pun masuk ke mobilnya, berangkat menuj
Di Villa Winston, pagi menjelang siang.Marvin turun dari Audi-nya.Tidak lama, Gennifer berlarian dan menghambur keluar rumah. “Suamiku, apa benar kau yang sudah mengirimkan Bunga Gloriest ini?” tanyanya dengan wajah berbinar. Tangan Gennifer masih menenteng rangkaian bunga seharga lima ratus ribu dollar ini.Karena kehadiran Bunga Gloriest cukup mencengangkan, Derick dan Russel rela belum berangkat bekerja hanya untuk memastikan bahwa bunga itu bukan dikirimkan oleh Marvin.Bahkan, putra nomor dua dari Derick Winston, atau adik dari Russel Winston, bernama Axel Winston, keluar dari asrama kampusnya lalu pulang ke rumah. Saking kagetnya. Axel merupakan mahasiswa S3 sains yang sangat cerdas, sekaligus seorang asisten dosen di Univeritas Gloriston, jauh lebih cerdas dan bijak daripada Russel.Satu-satunya orang yang masih respect terhadap Gennifer ya hanya Axel saja. Dia mendekati Marvin dan bertanya, “Adik ipar, apa kabarmu?” Axel lebih tua satu tahun dari Marvin, tetap memanggilnya ad
Hingga sore hari, Marvin masih berada di kediaman Keluarga Winston. Karena sudah lama tidak bersua, dia meluapkan bahagianya bersama istrinya dan juga Axel. Tidak hanya itu, maksud hati Marvin sebenarnya adalah menunggu kehadiran Russel dan Raymond.Sekitar pukul lima, barulah Russel pulang. Ford jutaan dollar miliknya masuk ke halaman villa, sengaja menjauh dari Audi jadul milik Marvin. “Mobil si brengsek, harusnya dia parkir di luar gerbang sana,” umpatnya menyeringai.Bahagia dan khawatir bercampur di wajah Russel. Bahagia karena selama satu bulan ke depan Winsoil akan aman dari krisis, dan khawatir adalah siapa yang telah menyuruh The Oxy mengirimkan minyak mentah sebanyak itu, padahal pihak Winsoil tidak pernah melakukan penawaran.Setibanya di ruang keluarga yang sangat megah ini, Russel mendengus kesal ketika melihat Marvin, dan berkata, “Harusnya kau tidak berada di ruangan ini! Dan lebih baik seharusnya kau pulang saja! Kami tidak menerima mantan napi!”Gennifer tidak terima.
“Kau baru saja keluar dari penjara dan tertimpa banyak masalah. Tidak mungkin kau mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk satu buah bunga!” protes Raymond lalu menyandarkan punggungnya sambil merentangkan tangannya. Kesan dia masih tetap harus dihargai.Gennifer menggamit tangan Marvin dan berkata, “Marvin, sebaiknya jangan ladeni dia. Kau pasti tahu seberapa berpengaruhnya Keluarga Harvard di Gloriston.” Gennifer sangat cemas dan takut kalau kalau nanti suaminya bakal masuk penjara lagi.Dulu, jelas nama Harvard tampak seram di mata Marvin Rock, seluruh masyarakat di Chemisland tahu kekayaan dan kesombongan Keluarga Harvard, tapi dulu. Namun, saat dia menemukan unsur kimia baru bernama Glorisium, sejak itulah Marvin tidak takut lagi dengan nama Keluarga Harvard.Andai saja pihak pemerintah tidak menghalangi langkah-langkahnya, tentu sudah lama Keluarga Rock naik pesat dan bisa menyaingi bisnis Harvard. Sekarang, sang penerus Keluarga Rock, akan membuktikannya.Karena tensi semakin