“Marvin Rock! Kau hari ini bebas bersyarat. Cepat keluar!” jerit seorang sipir di depan salah satu kamar sel.
Mendengar itu, Marvin sangat kaget. Bukankah dia harus menjalani sisa tahanan selama dua tahun lagi? Marvin berdiri, lalu berjalan pelan melewati belasan tahanan lain yang berdesak-desakan di dalam ruangan tiga kali empat meter.Hawa panas dan pengap bercampur dengan bau badan di antara mereka, membuat hidung menjadi sangat gatal dan paru-paru terasa sesak. Untuk kali terakhir Marvin merasakan aroma penjara yang begitu menyebalkan.Sesampainya di sebuah ruangan tertutup, Marvin berbicara empat mata saja bersama adiknya. Harven Rockwell memampang wajah yang sangat serius dan berkata sungguh-sungguh, “Kak, tuduhan teroris selama ini hanyalah fitnah. Penemuanmu terbukti di pengadilan adalah sebuah bahan bakar, bukan bahan senjata pemusnah massal.”Selama berbulan-bulan Harven mengumpulkan banyak bukti untuk menerangkan di pengadilan bahwa kakaknya tidak bersalah sama sekali. Marvin menilai dirinya sendiri memang tidak bersalah. Tapi siapa orang yang telah membuat dia menjadi tersiksa selama satu tahun ini?Harven melanjutkan dengan penuh keyakinan. “Aku tahu mereka berdua. Aku punya bukti kuat.” Selain itu, Harven berani membongkar rahasia-rahasia lainnya yang selama ini tidak diketahui oleh kakaknya. Ketika di pengadilan beberapa hari yang lalu, kebenaran pun akhirnya terkuak.Namun, gugatan yang diberikan oleh Harven bahwa Russel Winston dan Raymond Harvard merupakan tersangka penuduhan, ditolak oleh pihak pengadilan. Alasannya, ya karena dua orang tersebut bermain uang untuk melicinkan semua proses.Tercengangkan, mata Marvin membulat sempurna. Marvin tidak pernah terpikir kalau Russel, kakak iparnya sendiri, yang telah melakukannya. Sementara Raymond, jelas Marvin kenal anak konglomerat Harvard tersebut. “Aku tahu dulu nama Raymond sempat akan dicalonkan menjadi suami Gennifer Winston, istriku.”Harven menjelaskan bahwa ternyata Raymond tidak lama lagi akan melamar Gennifer. “Berita ini dengan terang-terangan disampaikan oleh pihak Keluarga Harvard kepada keluarga kita, Kak. Ayah dan Ibu sudah tahu.”Sebuah berita yang sangat mengagetkan!***Marvin berasal dari Keluarga Rock, bertempat tinggal di Gloriston City, Negara Chemisland. Setelah lulus S2, dia diakui oleh kampus dan perusahaan ternama sebagai insinyur dan ilmuwan cerdas. Banyak prestasi yang telah ditorehkan selama dia menjadi mahasiswa di kampus maupun sebagai orang penting di bisnis keluarganya sendiri.Meskipun Keluarga Rock tidak terlalu terpandang jika dibandingkan dengan keluarga berkelas lainnya, namun mereka punya Rock Electra, pembangkit listrik terbaik nomor dua di Chemisland, setelah itu, mereka punya Marvin Rock, pria yang digadang-gadang akan membangkitkan Keluarga Rock menjadi keluarga terpandang di seluruh penjuru negeri.Popularitas Marvin telah menyita banyak perhatian publik, salah satunya dari Keluarga Winston. Selain memang karena cinta di antara Marvin dan Gennifer Winston, jelas Keluarga Winston ingin bergandengan maju bersama Keluarga Rock. Sebelum pernikahan, ayah dan ibu Gennifer sangat menerima kehadiran Marvin.Marvin bak seorang jenderal yang akan membawa nama dua keluarga tersebut ke pentas teratas persaingan bisnis energi di Chemisland. Keluarga Winston bisa dianggap keluarga kelas tengah, setara dengan Keluarga Rock. Bisnis mereka adalah minyak bumi, tetapi terlunta-lunta karena management yang buruk.Namun, tidak semua setuju atas pernikahan tersebut. Russel Winston, sang putra sulung, lebih suka jika adik bungsunya menikah dengan Raymond, ahli waris tunggal dari Keluarga Harvard. Secara, Keluarga Harvard adalah keluarga terkaya di seluruh penjuru negeri. Oleh karena itu, kebencian terhadap Marvin telah membawa malapetaka besar.Di laboratorium dan pabriknya, Marvin menemukan senyawa baru yang dia sebut MR-25, karena dia menemukannya di saat berusia 25 tahun. Dalam riset tersebut, MR-25 bakal digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik menggantikan batu bara dan uranium, yang jauh lebih efisien dan ramah lingkungan.Keluarga Harvard ketar-ketir jika saja nantinya Keluarga Rock akan sangat maju lantaran MR-25. Raymond sebenarnya menjadi bola api bagi keluarganya sendiri. Dia disuruh oleh orangtuanya agar menyingkirkan kehadiran Marvin, supaya tidak ada pesaing berat dalam bisnis. Raymond pun licik, dia memanfaatkan kehadiran Russel untuk melancarkan misinya.Sekitar setahun lebih yang lalu mereka mengadukan kepada pihak berwajib bahwa Marvin merancang alat pemusnah massal dan dianggap akan membahayakan negara. Sebab itulah Marvin dipenjara. Setelah Marvin menderita dan nantinya bercerai dari Gennifer, barulah Raymond akan menjadi suaminya. Jika ditanya, Raymond melakukan hal tersebut atas dasar suka sama Gennifer? Jelas tidak, karena dia hanya menuruti kemauan keluarganya.Di kediaman Keluarga Rock, Werner Rockstone sangat bahagia menyambut kedatangan putranya. “Selamat datang kembali anakku!”Setiap bulan selama setahun belakangan, kedua orang tuanya pasti membesuknya, sekadar menanyakan kabar dan memberikan makanan, selebihnya melepas rindu. Werner dan Laura tidak heran dengan tubuh anaknya yang kurus dan kumal, secara kehidupan di dalam penjara sangat serba terbatas.Rapat keluarga diadakan mendadak. Werner membuka, “Akan ada pertemuan khusus antara Keluarga Winston dan Keluarga Harvard. Russel licik, dia memanfaatkan Gennifer agar bisnis keluarganya tetap berjalan.”BRAK!Marvin menggebrak meja. Dia emosi. “Aku harus datang ke rumah Keluarga Winston secepatnya sebelum proses lamaran itu berlangsung.” Bagaimana mungkin tidak kesal? Istrinya hanya dijadikan alat oleh dua orang licik sekaligus.Raymond berpura-pura akan menjadi suami Gennifer lantaran hanya ingin menyingkirkan Marvin. Sementara di lain sisi, Russel memanfaatkan adiknya sendiri, supaya bisnis keluarganya yang sedang kacau bisa dibantu oleh Keluarga Harvard. Padahal, mereka semua tahu bahwa Gennifer sekarang masih merupakan istri sah Marvin.Tidak hanya itu. Keluarga Harvard parah sekali. Untuk ke sekian kalinya Werner memberikan kesaksian, “Marvin, ruang gerak kita terus dibatasi oleh Harvard Corp. Adikmu belum terlalu paham dalam mengelola bisnis. Sedangkan Ayah, yang sudah cukup tua dan kadang sakit-sakitan, jelas tidak bisa maksimal mengurusnya.”Marvin menatap ayahnya sambil mengangguk, lalu menjawab, “Aku mengerti, Ayah. Harvard Corp tidak ingin ada perusahaan manapun yang lebih darinya. Jika dirasa ada yang mengancam, mereka akan bermain licik, dan apa saja akan mereka lakukan.”Werner mendengus dan menyeringai. “Harvard Corp bahkan hebatnya bisa mengendalikan pemerintah. Jika sudah demikian, apalah daya perusahaan kita satu-satunya ini?”Selama ini, Rock Electra punya ketergantungan batu bara dari Harvard Corp untuk bahan bakar pembangkit listrik mereka, sementara Winsoil perusahaan migas milik Keluarga Winston pun bergantung dari suplai minyak mentah dari Harvard Corp juga.Impian besar Marvin adalah melepaskan semua ketergantungan itu!Sore harinya, Marvin Rock ditemani oleh adiknya Harven Rockwell mengunjungi pembangkit listrik milik keluarga mereka, di sebuah distrik paling utara Gloriston. Di belakang kawasan pembangkit tersebut terhampar hutan belantara seluas mata memandang, semuanya milik Keluarga Rock.Dari atas tanah yang cukup tinggi, Marvin meluaskan pandangannya ke bawah dan berkata, “Harven, di bawah tanah ini terdapat milyaran ton Glorisium, unsur utama pembentuk MR-25. Aku perkirakan nilainya tak kurang dari sepuluh triliun dollar!”Pagi ini di Villa Winston.“Selamat pagi!” sapa Marvin sembari mengetuk pintu.Karena tidak asing dengan suara itu, sontak Gennifer pun langsung berlarian dan membukakkan pintu. “Marvin suamiku? Kenapa kau bisa pulang?” tanya Gennifer dengan nada tidak percaya. Dia sangat syok.Selama satu tahun belakangan Gennifer adalah orang di Keluarga Winston yang masih setia dan terus menunggu kehadiran Marvin. Hanya Gennifer yang selalu membesuknya setiap akhir pekan.Sedangkan mertuanya dan Russel, semenjak pertama kali masuk penjara, tak pernah sekali pun mereka datang dan menanyakan kabar. Bagi mereka, kesalahan Marvin sangat fatal dan ke depannya Marvin tidak akan pernah sukses di mana pun.Meskipun selama satu tahun belakangan pihak keluarganya memaksa agar segera pisah dari Marvin, namun Gennifer tidak mau menurutinya, alasannya karena Gennifer terlalu cinta dan dia yakin suatu saat Marvin pasti akan berhasil.“Ayo masuk!” ajak Gennifer sambil mencetak senyum walaupun sedari tadi matanya
Menanggapi tuduhan baru yang begitu memojokkannya, Marvin makin berang terhadap Russel. “Kau! Kau adalah pembuat fitnah sehingga aku masuk penjara!” sentak Marvin mulai emosi.Russel yang usianya lebih tua lima tahun dari Marvin jelas tidak terima. “Kau menuduhku pembuat fitnah?! Adik ipar macam apa kau ha?! Berani-beraninya kau bicara seperti itu!” Russel langsung duduk pas di hadapan Marvin.Marvin menggagahkan diri dan berkata, “Aku punya bukti bahwa kau bersama Raymond yang merencanakan semuanya. Hanya saja, kalian licik, pengadilan tidak memutuskan kalian bersalah karena kalian bermain dengan uang.”Russel menjawab lantang, “Ya jelas! Aku dan Raymond tidak bersalah karena bukti yang dikumpulkan oleh adikmu tidak kuat. Tuduhan kau adalah teroris bukan hanya dari kami semata. Kau harus ingat itu!” Russel membusungkan dadanya dan tidak ingin kalah gaya dari Marvin.Russel punya keinginan kuat agar Marvin segera enyah dari Keluarga Winston secepatnya. Jika sudah terjadi, Harvard Corp
Russel berseru, “Akhirnya kau datang juga, Brotherku yang kaya raya!” Dia langsung memberikan pelukan hangat kepada Raymond.Ketika mendengar kabar bahwa Marvin telah bebas dan berkunjung ke kediaman Winston, Raymond langsung bergegas pagi ini ke sini. Dia ingin melihat langsung seperti apa wajah dan badan si mantan napi.Di ruang tamu, Raymond menatap Marvin dengan pandangan hina. “Hei! Kau pria kotor, kau seharusnya tidak berada di sini! Jika kau memang dapat keberuntungan bebas dari hukuman penjara, seharusnya kau bekerja serabutan atau dagang sesuatu di online shop. Kau tidak pantas mengurus bisnis besar!”Melihat gaya Raymond yang arogan dan tengil, Gennifer makin benci, makin lama hatinya makin sulit menerima tawaran apapun dari Keluarga Harvard. Gennifer tambah jijik. Dia membela suaminya, “Sombong! Kau lebih tidak pantas berada di sini karena kau bukan siapa-siapa!”Seketika hening, dan pandangan menuju kepada Gennifer. Selama ini, jika mendapat tekanan, Gennifer jarang bicara
Gennifer bergidik badannya. “Marvin, kau sangat tega! Apa kau tidak cinta lagi sama aku?” Mata Gennifer merah dan ingin menangis.Derick berdiri dan berkacak pinggang. Dia menatap menantunya dan berkata, “Kau sudah gila, Marvin. Satu tahun penuh istrimu mengurusimu, memberimu makan setiap minggu, selalu setia padamu, tapi sekarang kau sudah melukai hatinya.”Elena tak bergeming. Dia menghunjamkan tatapannya ke wajah Marvin dan berkata keras, “Tidak tahu diri! Kau bicara seperti itu, berarti kau ingin sekali bisa bercerai dari Gennifer.” Sebenarnya mereka tak peduli, tapi mereka tidak ingin putrinya malu gegara menantu bodoh itu.Apa yang sudah dipertaruhkan oleh Marvin memang terdengar gila. Jika Keluarga Winston saja tertatih-tatih dalam mencari lobian agar bisnis mereka tetap berjalan selama berbulan-bulan lamanya, bagaimana bisa pria yang baru saja keluar dari penjara lantas bisa mengirimkan minyak mentah yang sangat banyak?Mereka kompak menilai bahwa Marvin sudah terganggu otakny
Malam ini di kediaman Keluarga Rock.Marvin Rock mengangkat telepon. “Ya, dengan saya sendiri.”Terdengar halus getaran suara di ujung telepon. “Kami dari Ferum Group negara Northice, berminat membeli produk MR-25. Kami sudah menyiapkan uang sebesar lima puluh milyar dollar untuk bisnis selama lima tahun ke depan.”Dan ini adalah tawaran ke delapan yang masuk. Sebelumnya, sudah ada lima investor yang telah menanamkan dana yang sangat besar, totalnya mencapai seratus milyar dollar. Serta ada tiga pembeli, termasuk yang terakhir ini, juga sudah menyentuh angka ratusan milyar dollar.Kenapa banyak pengusaha yang bergelut di bidang energi, terutama listrik, sangat berminat dengan MR-25? Apa rahasianya?Sebenarnya MR-25 hanya istilah. Marvin Rock menemukan senyawa kimia itu pada usia 25 tahun. Awalnya, Marvin menemukan sebuah unsur kimia terbaru di tanah milik keluarganya sendiri, lantas dia memberinya nama Glorisium.Glorisium agak mirip dengan batubara. Setelah melewati proses rumit, Glo
Audi hitam jadul milik Marvin Rock selama satu tahun belakangan sangat jarang dipakai, kecuali beberapa kali saja oleh orang rumah. Marvin menyalakan mesinnya dan memanaskannya sebentar. Dia mengelap body dan kacanya. Sejak dulu Marvin tidak pernah menyuruh pembantu atau siapa pun untuk membersihkan mobil miliknya. Bahkan, jika terjadi kerusakan, dia akan memperbaikinya sendiri.Deruman mesin suara motor besar milik Harven Rockwell cukup menggelegar. BRUM! Harven begitu gagah dengan setelan anak motor, jaket hitam dan sepatu kulit. Dia membuka kaca helm dan menyapa kakaknya sebelum berangkat kuliah, “Semangat, Kak!” senyum hangatnya terlihat dari matanya yang menyipit.“Studimu tinggal tiga bulan lagi, Harven. Belajar yang rajin, lalu temani kakakmu mengurus bisnis kecil Keluarga Rock!”“Siap, Kak. Aku pergi!” suara Harven tidak terdengar jelas karena helm yang dia kenakan. Dia tancap gas.Marvin berpamitan kepada ayah dan ibunya, setelah itu dia pun masuk ke mobilnya, berangkat menuj
Di Villa Winston, pagi menjelang siang.Marvin turun dari Audi-nya.Tidak lama, Gennifer berlarian dan menghambur keluar rumah. “Suamiku, apa benar kau yang sudah mengirimkan Bunga Gloriest ini?” tanyanya dengan wajah berbinar. Tangan Gennifer masih menenteng rangkaian bunga seharga lima ratus ribu dollar ini.Karena kehadiran Bunga Gloriest cukup mencengangkan, Derick dan Russel rela belum berangkat bekerja hanya untuk memastikan bahwa bunga itu bukan dikirimkan oleh Marvin.Bahkan, putra nomor dua dari Derick Winston, atau adik dari Russel Winston, bernama Axel Winston, keluar dari asrama kampusnya lalu pulang ke rumah. Saking kagetnya. Axel merupakan mahasiswa S3 sains yang sangat cerdas, sekaligus seorang asisten dosen di Univeritas Gloriston, jauh lebih cerdas dan bijak daripada Russel.Satu-satunya orang yang masih respect terhadap Gennifer ya hanya Axel saja. Dia mendekati Marvin dan bertanya, “Adik ipar, apa kabarmu?” Axel lebih tua satu tahun dari Marvin, tetap memanggilnya ad
Hingga sore hari, Marvin masih berada di kediaman Keluarga Winston. Karena sudah lama tidak bersua, dia meluapkan bahagianya bersama istrinya dan juga Axel. Tidak hanya itu, maksud hati Marvin sebenarnya adalah menunggu kehadiran Russel dan Raymond.Sekitar pukul lima, barulah Russel pulang. Ford jutaan dollar miliknya masuk ke halaman villa, sengaja menjauh dari Audi jadul milik Marvin. “Mobil si brengsek, harusnya dia parkir di luar gerbang sana,” umpatnya menyeringai.Bahagia dan khawatir bercampur di wajah Russel. Bahagia karena selama satu bulan ke depan Winsoil akan aman dari krisis, dan khawatir adalah siapa yang telah menyuruh The Oxy mengirimkan minyak mentah sebanyak itu, padahal pihak Winsoil tidak pernah melakukan penawaran.Setibanya di ruang keluarga yang sangat megah ini, Russel mendengus kesal ketika melihat Marvin, dan berkata, “Harusnya kau tidak berada di ruangan ini! Dan lebih baik seharusnya kau pulang saja! Kami tidak menerima mantan napi!”Gennifer tidak terima.