Audi hitam jadul milik Marvin Rock selama satu tahun belakangan sangat jarang dipakai, kecuali beberapa kali saja oleh orang rumah. Marvin menyalakan mesinnya dan memanaskannya sebentar. Dia mengelap body dan kacanya. Sejak dulu Marvin tidak pernah menyuruh pembantu atau siapa pun untuk membersihkan mobil miliknya. Bahkan, jika terjadi kerusakan, dia akan memperbaikinya sendiri.
Deruman mesin suara motor besar milik Harven Rockwell cukup menggelegar. BRUM! Harven begitu gagah dengan setelan anak motor, jaket hitam dan sepatu kulit. Dia membuka kaca helm dan menyapa kakaknya sebelum berangkat kuliah, “Semangat, Kak!” senyum hangatnya terlihat dari matanya yang menyipit.“Studimu tinggal tiga bulan lagi, Harven. Belajar yang rajin, lalu temani kakakmu mengurus bisnis kecil Keluarga Rock!”“Siap, Kak. Aku pergi!” suara Harven tidak terdengar jelas karena helm yang dia kenakan. Dia tancap gas.Marvin berpamitan kepada ayah dan ibunya, setelah itu dia pun masuk ke mobilnya, berangkat menuju pembangkit listrik Rock Electra.Di Chmisland, terdapat empat pembangkit listrik, satu milik pemerintah, dan tiganya dari swasta. Tiga itu adalah : Rock Electra, One Tesla milik Keluarga Harvard, dan Oxy Electra milik Keluarga Wilmer.Semua pembangkit tersebut menyuplai listrik buat Perusahaan Listrik Chemisland, lalu PLC tersebut yang menyebarkannya ke seluruh kota dan wilayah, baik perkotaan, perumahaan, dan lainnya.Sesuai dengan aturan dari pemerintah, Rock Electra hanya diperbolehkan memberikan suplai lima persen dari kebutuhan seluruh negara Chemisland, yakni hanya di ibu kota Gloriston saja, dan itu pun tidak lebih dari sepertiga kebutuhan kota.Tidak perlu dipertanyakan lagi siapa yang memberikan suplai listrik terbesar, tentu jawabannya adalah Harvard Corp, mereka memenuhi 55% kebutuhan listrik di seluruh penjuru negeri Chemisland. Begitu mendominasi.Dan khusus di ibu kota Gloriston, mereka mendapat jatah dua per tiga. Dengan kata lain, Harvard Corp dapat tujuh, sementara Rock Electra hanya dapat tiga. Aturan tersebut sudah berlaku sejak lama dan tidak ada yang berani mengusik.Tak terasa Marvin pun sampai di Rock Electra. Asap putih membumbung ke langit. Semakin masuk ke area pembangkit, suara mesin dari peralatan semakin terdengar dan memekakkan telinga.Marvin mulai hari ini menjadi pelaksana tugas Presiden Direktur menggantikan ayahnya. Dia berkata kepada manager operasi, “Pak Lester, pemerintah telah memberikan izin kepada kita, jadi hentikan operasi mulai hari ini sampai sepuluh hari ke depan. Kita tidak perlu lagi batubara dari Harvard Corp, kita akan memakai MR-25!”Lester tercengang bahagia. Senyum mengembang pun tercetak di bibirnya. “Baik, Tuan Rock! Saya akan mengawasi orang-orang proyek selama sepuluh hari ke depan!”Karena struktur batubara sangat beda dengan struktur MR-25, maka akan ada perubahan pada alat yang dipergunakan. Mekanismenya tetap sama sebagaimana pembangkit listrik tenaga uap lainnya, hanya saja proses menghasilkan panasnya saja yang sedikit berbeda.Marvin meluaskan pandangannya ke tanah kosong pas di sebelah pembangkit, dua kali luas lapangan sepak bola. “Di sana akan segera dibangun pabrik pembuatan MR-25 serta laboratorium tercanggih yang pernah ada di Chemisland.”Tidak main-main, nilai proyeknya mencapai puluhan milyar dollar. Diperkirakan akan selesai dalam waktu dua bulan, begitu cepat, karena digarap oleh kontraktor terbaik dari luar negeri.Lester sudah berumur sekitar empat puluhan, pengalamannya dalam hal engineering sangat banyak, dia memuji MR-25. “Saya salut dengan bahan bakar terbaru ini, Tuan. Bisa mengalahkan tenaga nuklir.” Lester sangat takjub.Tidak ingin disanjung, Marvin berusaha rendah hati. “Tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan hasil temuan para ilmuwan yang lain, Pak Lester. MR-25 hanya setetes air di lautan. Tidak berarti apa-apa.” Marvin tidak ingin tampak sombong di hadapan siapapun, apalagi di hadapan orang yang jauh lebih matang dalam hal apapun, termasuk terhadap Pak Lester.Lester berulang kali memberikan pujian. Dia mengakui kehebatan MR-25. Begini, unsur kimia Glorisium hanya ada di kota Gloriston dan tidak akan pernah ditemukan di belahan dunia manapun. Saat ini Glorisium hanya ada di sebuah kawasan yang sangat luas milik Keluarga Rock.Dulu, di tengah hutan milik keluarganya, tak jauh dari pembangkit, dia menemukan batu hijau aneh. Marvin membakarnya dan ajaibnya, api tersebut tidak padam selama satu hari. Ketika apinya padam, kondisi batu tersebut tidak mengalami perubahan siginifikan. Itulah awal mula penemuan Glorisium.Uniknya, Glorisium hanya terdapat di kawasan tanah luas milik Keluarga Rock, terpendam di bawah perut bumi, milyaran ton banyaknya, sangat melimpah. Keluarga Rock langsung mengamankannya, tidak ada pihak manapun termasuk pemerintah yang akan mengambil hak mereka.Ilmuwan ternama di Chemisland berani bilang bahwa Glorisium jauh lebih berharga daripada emas dan jauh lebih berperan daripada uranium. Terlalu banyak alasan yang harus dijelaskan. Intinya, semakin sedikit jumlahnya dan semakin sulit dicari, sudah barang tentu harganya akan semakin mahal.Lester terpana. “Meskipun ada orang Gloriston yang menemukan Glorisium di bawah rumah mereka, mereka hanya bisa memperlakukannya seperti batubara.”Sebab, Glorisium perlu melewati tahapan proses reaksi lagi, yakni ditambahkan dengan beberapa unsur lain sehingga baru bisa membentuk MR-25. Dan hingga saat ini, hanya Marvin orang yang tahu bagaimana proses pembentukan MR-25 tersebut.Marvin memandangi tanah yang terbentang luas, dalam kepalanya, semua yang dia lihat bukanlah tanah, tapi uang dan emas.Jika orang tersebut pandai matematika dan teknik, dia akan tahu bahwa jumlah uang yang ada di bawah tanah milik Keluarga Rock ini bisa berkali kali lipat dari total kekayaan milik Keluarga Harvard!Dulu orang berpikir Glorisium lebih jelek dari batu bara. Sebaliknya, ketika Glorisium diubah menjadi MR-25, bahkan uranium pun lewat jauh.Sebab itulah banyak pebisnis luar negeri yang sangat tertarik dengan MR-25. Jika mereka memilih, jelas mereka akan memilih MR-25 daripada batubara yang saat ini mereka gunakan.“Pak Lester, terima kasih, selama satu tahun ini Anda telah menjadi orang kepercayaan ayahku. Anda bisa menjaga harta yang berlimpah ini. Saya menjamin karir Anda di Rock Electra.”Lester sudah lebih dari dua puluh tahun bekerja di Keluarga Rock. Kehadirannya sangat berpengaruh bagi perkembangan perusahaan. Meski Lester sering mendapat tawaran dari perusahaan besar dengan bayaran besar, dia menolak dan tetap bertahan di Rock Electra.Alasannya bukan hanya kenyamanan, tetapi Glorisium. Lester tahu bahwa Glorisium bukan benda sembarangan, jika tidak dijaga, tentu akan disalahgunakan. Sejauh ini, Lester terlalu loyal terhadap Keluarga Rock.Setelah lebih dari satu jam mengecek keadaan pembangkit, lokasi pembangunan pabrik, dan bakal lokasi tambang, Marvin pun bergegas pergi. Di dalam mobil, dia menelepon seseorang, “Bunga Gloriest-nya sudah sampai di kediaman Nona Gennifer Winston? Oke, terima kasih!”Di Villa Winston, pagi menjelang siang.Marvin turun dari Audi-nya.Tidak lama, Gennifer berlarian dan menghambur keluar rumah. “Suamiku, apa benar kau yang sudah mengirimkan Bunga Gloriest ini?” tanyanya dengan wajah berbinar. Tangan Gennifer masih menenteng rangkaian bunga seharga lima ratus ribu dollar ini.Karena kehadiran Bunga Gloriest cukup mencengangkan, Derick dan Russel rela belum berangkat bekerja hanya untuk memastikan bahwa bunga itu bukan dikirimkan oleh Marvin.Bahkan, putra nomor dua dari Derick Winston, atau adik dari Russel Winston, bernama Axel Winston, keluar dari asrama kampusnya lalu pulang ke rumah. Saking kagetnya. Axel merupakan mahasiswa S3 sains yang sangat cerdas, sekaligus seorang asisten dosen di Univeritas Gloriston, jauh lebih cerdas dan bijak daripada Russel.Satu-satunya orang yang masih respect terhadap Gennifer ya hanya Axel saja. Dia mendekati Marvin dan bertanya, “Adik ipar, apa kabarmu?” Axel lebih tua satu tahun dari Marvin, tetap memanggilnya ad
Hingga sore hari, Marvin masih berada di kediaman Keluarga Winston. Karena sudah lama tidak bersua, dia meluapkan bahagianya bersama istrinya dan juga Axel. Tidak hanya itu, maksud hati Marvin sebenarnya adalah menunggu kehadiran Russel dan Raymond.Sekitar pukul lima, barulah Russel pulang. Ford jutaan dollar miliknya masuk ke halaman villa, sengaja menjauh dari Audi jadul milik Marvin. “Mobil si brengsek, harusnya dia parkir di luar gerbang sana,” umpatnya menyeringai.Bahagia dan khawatir bercampur di wajah Russel. Bahagia karena selama satu bulan ke depan Winsoil akan aman dari krisis, dan khawatir adalah siapa yang telah menyuruh The Oxy mengirimkan minyak mentah sebanyak itu, padahal pihak Winsoil tidak pernah melakukan penawaran.Setibanya di ruang keluarga yang sangat megah ini, Russel mendengus kesal ketika melihat Marvin, dan berkata, “Harusnya kau tidak berada di ruangan ini! Dan lebih baik seharusnya kau pulang saja! Kami tidak menerima mantan napi!”Gennifer tidak terima.
“Kau baru saja keluar dari penjara dan tertimpa banyak masalah. Tidak mungkin kau mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk satu buah bunga!” protes Raymond lalu menyandarkan punggungnya sambil merentangkan tangannya. Kesan dia masih tetap harus dihargai.Gennifer menggamit tangan Marvin dan berkata, “Marvin, sebaiknya jangan ladeni dia. Kau pasti tahu seberapa berpengaruhnya Keluarga Harvard di Gloriston.” Gennifer sangat cemas dan takut kalau kalau nanti suaminya bakal masuk penjara lagi.Dulu, jelas nama Harvard tampak seram di mata Marvin Rock, seluruh masyarakat di Chemisland tahu kekayaan dan kesombongan Keluarga Harvard, tapi dulu. Namun, saat dia menemukan unsur kimia baru bernama Glorisium, sejak itulah Marvin tidak takut lagi dengan nama Keluarga Harvard.Andai saja pihak pemerintah tidak menghalangi langkah-langkahnya, tentu sudah lama Keluarga Rock naik pesat dan bisa menyaingi bisnis Harvard. Sekarang, sang penerus Keluarga Rock, akan membuktikannya.Karena tensi semakin
Saking geramnya Marvin terhadap Raymond, jika setelah memukulinya sampai babak belur dan habis itu selesai, dengan kata lain tidak akan ada keterlibatan pihak berwajib dalam menegakkan hukum, asli Marvin akan memukuli habis wajah Raymond, mungkin sampai mati.Hanya saja, perkelahian cuma akan membuatnya sengsara. Jika satu pukulan saja mendarat di wajah Raymond, fix malam ini juga polisi dan pengacara keluarganya langsung mendatangi kediaman Keluarga Winston.Sedari tadi orang seisi rumah sungguh tercengangkan mendengar omongan-omongan Marvin, mereka khawatir, was-was, dan takut kalau kalau nantinya akan ada pihak Keluarga Harvard datang dan memberikan tuntutan.“Sebelum menunggu besok, kita selesaikan dulu urusan kita, Raymond!” kata Marvin sembari mengangkat telapak sepatunya. “Aku harap ada rasa cokelat di sini. Tentu kau suka rasa cokelat, bukan?”Raymond Harvard terperanjat kaget. Matanya membulat, lalu ada guratan di keningnya, emosinya meledak. “Kau! Lancang sekali!” dengusnya
Lima menit, masih tidak nyambung.Raymond berdiri dan berkacak pinggang. “Kau menghubungi siapa, Bodoh?! Kau berpura-pura menjadi pembeli bunga mahal itu ha?!” cecar Raymond dengan raut wajah yang langsung berubah seratus delapan puluh derajat, dari resah, jadi gembira.Semua mata tertuju pada Marvin.Pulsa ada, kuota ada, sinyal bagus.Marvin menenangkan diri. “Hari sudah sore. Pasti tokonya sudah tutup dan teleponnya tidak aktif.”Russel cepat menyergah. “Alasan! Kau adalah pembohong, Ipar memalukan! Sudah aku sangka kalau ada orang yang salah kirim bunga itu. Ada ratusan nama Gennifer di Gloriston. Bisa saja salah alamat.” Russel mulai enerjik lagi.Raymond menatap hina. “Dan kau ingin membelikan Red Diamond untuk istrimu? Mimpi! Kau adalah mantan napi yang hobi berhalusinasi. Sebaiknya kau sering-sering ke perpustakaan dan banyak membaca buku pengembangan diri, Rocky!” Raymond sangat semangat mengeluarkan cibiran sadis.Gennifer makin resah. Dia kembali mendudukkan Marvin. “Marvin
Marvin berpamitan kepada kedua mertuanya, “Ayah, Ibu, aku permisi. Jika ada sesuatu yang kalian butuhkan, silahkan hubungi aku.” Dia mendekati dan memeluk Axel, “Kau besok sudah balik ke asrama lagi, saudaraku. Jaga dirimu baik-baik, segeralah menjadi profesor!”Kemudian, dia mendekat ke Russel dan ingin mengajak bersalaman, tapi Russel melengos. “Russel, jika sikapku tadi sangat berlebihan dan membuatmu kesal, maafkan aku. Bagaimanapun, kau tetap iparku. Jangan pernah takut terhadap Keluarga Harvard! Jika kau butuh jatah minyak mentah lagi, silakan bilang padaku!”Marvin menggenggam tangan istrinya, lalu segera mengajaknya beranjak. Dia pun berjalan tenang penuh wibawa sampai keluar villa. Hari sangat gelap, dan ketika mereka berada di dalam mobil, saat dalam perjalanan menuju Kediaman Rock, hujan pun turun dengan deras.Di dalam mobil, Gennifer bersandar di pundak suaminya dan berkata, “Aku harap, tidak terjadi apa-apa denganmu nantinya, sayang.” Hingga saat ini, Gennifer masih dihan
“Aku juga cinta sama kau, Gennifer. Aku akan selalu menjagamu.”Lalu, Marvin mencium dan mengulum mesra bibir istrinya. Sangat lama......Marvin perlahan menindih tubuh istrinya seraya memeluknya dengan begitu hangat. Hasrat dan nafsunya meledak. Marvin begitu menikmati tubuh indah istrinya.Desahan, erangan, jeritan, menggema di dalam kamar mewah ini.Tidak hanya cerdas otak dan sehat jiwanya, Marvin juga kuat dan perkasa di atas ranjang. Otot di tubuhnya cukup besar dan terlihat karena sejak kecil dan remaja Marvin memang hobi berolahraga. Joging dan gym, setidaknya dua kali dalam seminggu.Rahangnya yang teguh dan dadanya yang bidang membuat Marvin punya pesona maskulin yang begitu diidam-idamkan wanita pada umumnya. Desahan kasar yang keluar dari mulut membuat Gennifer makin bergairah.Hingga matahari pagi tampak, mereka telah menyelesaikan tiga pertandingan seru dan mengesankan.Ketika bangun, Gennifer menarik selimut dan kembali memeluk suaminya dari samping. Melihat perkasanya
Perputaran uang puluhan milyar dollar selama beberapa hari ini hanya Marvin dan keluarganya saja yang tahu. Bahkan, pihak pemerintah pun tidak menyadarinya, alasannya karena semua investor dan customer berasal dari luar negeri, tidak ada yang berasal dari Chemisland.Meskipun pabrik produksi MR-25 masih dalam proses pembangunan, Marvin dan keluarganya sudah mengendus aroma kekayaan yang berlimpah. Glorisium yang sangat berlimpah dan tertimbun di dalam tanah milik keluarganya sebentar lagi akan mengantarkan Keluarga Rock menjadi keluarga terkaya di Chemisland menggeser Keluarga Harvard dan Keluarga Wilmer.Pagi hari ini, Ethelyne Wilmer, sang sekretris muda dari The Oxy, datang menemui petinggi Rock Electra, Marvin Rock di kantornya.“Terima kasih atas sambutannya, Tuan Rock,” ucap Ethelyne ramah, lalu duduk menghadap Marvin.Ethelyne sangat rupawan, tapi karena pangkal alisnya agak menukik ke bawah mendekati batang hidungnya yang mancung, seolah raut wajahnya terkesan ketus, tapi entah
Hari ini merupakan hari yang sangat membahagiakan bagi Marvin Rock. Pagi tadi, putra pertamanya telah lahir ke dunia. Marvin memberi nama : Brockley Leofric, persis Pangeran Terbuang. Marvin belum bisa move on dari sosok yang menjadi idolanya semenjak kecil. Pada akhirinya Marvin pun peka. Dalam cerita karangan Pangeran Terbuang, terkait Naga Glory menjadi sangat kaya lantaran menemukan harta karun terpendam, Marvin merasa apa betul itu dirinya? Tapi, Marvin tidak percaya ramalan, dan dia juga tidak percaya bahwa roh seseorang yang telah mati bisa merasuk ke tubuh orang lain. Marvin bukanlah karakter fiksi Naga Glory seolah-olah dia merupakan pria yang telah diramalkan, dan bukan pula karakter asli titisan Pangeran Terbuang. Namun, jika dikatakan sebuah kebetulan, bagaimana bisa semuanya bisa berjalan dengan sangat rapi? Sebuah teka-teki yang masih menyimpan misteri. Marvin memastikan diri bahwa dia merupakan keturunan Pangeran Terbuang sesuai hasil riset Fabrizio beserta pakar seja
“Ayah, maafkan aku karena aku pernah durhaka padamu. Aku merasakan dampak buruk setelah aku tidak berbakti dan berbuat baik padamu.” Werner Rockstone berdiri dari kursi sambil mengangkat tubuh Marvin. Dia menatap heran, “Ayah maafkan kesalahan kau, anakku. Dan ayah juga minta maaf, karena ayah tidak menaruh rasa empati yang lebih kepada mu.” Marvin mengerutkan kening. “Ayah, apa Tuan Arash menghubungi mu?” “Dia berbicara banyak hal denganku selama kau berada dalam perjalanan pulang. Dia sangat berterima kasih karena kau telah membuat anaknya menjadi sembuh dan sehat jiwanya.” “Hurmuz hanya butuh perhatian dan kebijakan dari ayahnya.” Marvin dan Werner berjalan di halaman samping, menjauh dari keramaian. Melihat sikap Marvin terhadap orang lain saja sudah luar biasa, bagaimana sikapnya dengan orang terdekat? “Ayah bangga punya anak seperti mu, Marvin.” Marvin malah membalikkan omongan. “Aku juga bangga pu
Setibanya di Gloriston, Marvin dan Gennifer langsung menuju rumah rumah baru mereka yang sangat megah dan baru beberapa waktu lalu rampung, di distrik Rockley. Rumah yang layak dikatakan sebuah istana kecil, setiap orang pasti ingin bisa memilikinya. Untuk merayakan kesembuhan Gennifer, maka diadakan acara makan besar antara dua keluarga besar, Keluarga Rock dan Keluarga Winston. Semua kerabat terdekat hadir dalam acara di malam hari ini. Tak kurang dari lima puluh orang pun hadir. Russel Winston memeluk Marvin dengan sangat erat dan hangat. “Saudara iparku, apa kau tahu sekarang Winsoil sudah sejajar dengan Harvard Oil? Kita tidak hanya butuh dengan mereka, bahkan kita bisa menyamai mereka.” Marvin senyum. “Bahkan kita akan melampaui mereka, Kakak ipar!” Impian besar Marvin sejak dulu adalah melepaskan ketergantungan dari pengaruh Harvard. Dan sekarang, Marvin telah melampaui impiannya tersebut, sebab Rock Electra dan Winsoil tidak hanya lepa
Selama Gennifer mendapatkan perawatan dan pengobatan di tempat pengobatan tabib Arash, Marvin cukup sering bercengkerama dengan Hurmuz. Ternyata, orang gila atau ODGJ, tidak boleh diacuhkan atau tidak patut untuk tidak dipedulikan, dengan kata lain mereka juga butuh perhatian. Ketika Marvin mengajaknya bicara, rupanya Hurmuz dapat merespons dengan cukup baik jika orang yang berbicara dengannya mau memberikan empati besar, jadi bukan sekadar perhatian semata, namun empati. Marvin berusaha melakukannya terhadap Hurmuz. Di Desa Abayaneh, tidak banyak orang yang paham tentang sejarah kerajaan dan militer zaman dulu. Alasannya karena mereka tidak berminat untuk tahu akan hal tersebut, semantara Hurmuz butuh teman mengobrol dan teman yang satu frekuesnsi dengan dia. Setiap hari Marvin pasti menceritakan sejarah kerajaan tempo dulu bersama Hurmuz, tentang raja-raja, peperangan besar, dan banyak hal. Hurmuz sangat senang ketika Marvin mau mendengarkan ceritanya
Harven menyelesaikan rapat karena Aleya tak kunjung mau berbicara. Dia segera menyuruh tiga rekannya untuk bekerja seperti biasa, sementara dia dan Aleya melanjutkan pembicaraan di ruangan CEO, tertutup. Setelah dipaksa secara terus-menerus, barulah Aleya mau bicara. “Aku tidak bisa mengatakan tidak karena semua yang dikatakan oleh mereka bertiga terbukti benar.” “Aleya, sabtu malam minggu itu aku melihat kau dengan mata kepalaku sendiri. Kau berduaan dengan Raymond. Minggu pagi, aku bersama Scott membuntutimu di hotel. Setelah itu, aku pergi ke rumah Fany, di sana aku menyaksikan apa saja yang telah dia bongkar. Aku mengumpulkan mereka hanya untuk menjadi saksi penguat. Aku sendiri adalah saksi utamanya.” “Maafkan aku, Tuan.” “Berapa Raymond membayar kau, Aleya?” Alasan kenapa Aleya mau menerima tugas berat dan berbahaya ini adalah karena ayahnya merupakan seorang buruh di One Tesla, pembangkit listrik milik Harvard. Sebenarnya, aya
Harven stop di depan salah satu tempat makan yang cukup jauh dari pusat kota Gloriston. Tapi mereka tetap berada di dalam mobil. Sengaja tidak turun karena hanya untuk memastikan siapa wanita di sana. “Aleya bersama Raymond?” gumam Harven lalu tersenyum getir. Tiga orang lainnya tak berkomentar. Sejurus kemudian, Harven menelepon Aleya. “Sedang di mana?” tanya Harven. “Di rumah. Sengaja tidak keluar karena jalanan pasti macet, kan ada pertandingan.” Mata Harven tak henti mengawasi Aleya dari kejauhan. “Ya, aku dan teman-teman baru saja selesai menonton pertandingan. Baguslah kalau kau berada di rumah. Jalanan kota memang macet. Tapi ada jalur lain yang tidak macet. Di sini tidak macet.” “Ya hati-hati di jalan.” KLIK! Harven bukan cemburu, tapi curiga. Apa hubungan antara Aleya dan Raymond Harvard? Malam ini dan minggu besok, empat pria itu sibuk dengan berbagai macam tugas.
GOAL! 1 – 3. Di menit ke delapan puluh, sang pelatih terus memutar otak agar timnya keluar dari lubang jarum kekalahan, namun upaya keras dari sang pelatih tak menuai hasil baik. Kata-kata kotor dan botol plastik pun mengarah ke dua bench pemain. Kesal sama tim sendiri dan muak melihat kemenangan tim lawan. Satu per satu penonton mulai meninggalkan stadion karena mereka yakin bahwa tim kesayangan mereka tidak bakal menang. Sungguh, hasil buruk dan mengecewakan. GOAL! 1 – 4. Ketika peluit panjang ditiupkan, saat itu pula kericuhan besar terjadi di dalam stadion maupun di luar stadion. Para penonton tidak terima atas hasil buruk pada pertandingan hari ini. Mereka mengamuk kepada tim sendiri dan juga kepada tim musuh. Jika pihak keamanan tidak sigap, pasti bakal ada korban jiwa dan banyak fasilitas stadion yang rusak. Harven mengawas ke atas, ‘Tiga bajingan itu sudah melarikan diri rupanya’. Ketik
Ini adalah pertandingan pembuka di musim yang baru dan kebetulan bermain di kandang, dan sangat kebetulan pula bertemu Iron United, musuh terberat yang selalu membayangi. Iron United menjadi tim tersukses selama lima tahun belakangan. Mereka memborong lima gelar juara liga secara beruntun dan total mereka tela mengoleksi sebanyak lima belas kali juara di Chemisland League One. Membaca data yang ada sekarang, di mana Gloriston FC sedang terpuruk dan juga Iron United sedang naik daun, dan meskipun bermain di kandang, Gloriston FC tidak dijagokan menang pada pertadingan kali ini. Banyak pengamat yang memberikan prediksi bahwa Iron United bakal menguasai permainan dan memenangkan laga walaupun dengan hasil yang tidak mencolok, menang tipis. Scott murka. “Sial!” umpatnya menyeringai. “Tiga pemain top kita dijual musim ini. Ketika ada mereka saja, klub tidak bisa juara, apalagi mereka tidak ada. Mereka merupakan pemain kunci, dua gelandang dan satu striker.”
Akhir pekan pun tiba. Sabtu sore, Harven menjemput satu per satu temannya dengan menggunakan Audi mewah berwarna hitam. Unik memang, seorang bos besar perusahaan mendatangi tempat tinggal anak buahnya dan melakukan penjemputan. Sebab biasanya, mana ada bos seperti Harven? Di dalam perjalanan, masih saja Harven, Jack, dan Fany memuntahkan sejumlah olokan dan tertawaan. Jack merangkul Scott lekat dan akrab sembari berkata, “Scott, aku kepinginnya pertandingan diundur sampai pekan depan karena aku masih belum puas mengolok kau. Hahaha.” Fany yang berada di samping Harven tak bisa untuk tidak tertawa. “Scott, selama empat hari belakangan aku tidak pernah melihat kau senyum dan ketawa. Apa kau sedang dalam masa haid?” Harven melihat spion dalam dan memfokuskan pandangannya ke wajah Scott. “Astaga! Scott, aku harap kau tidak punya dendam pribadi. Jangan gara-gara kalah taruhan kau lantas membenci aku. Hahaha.” Meledaklah tawa di