Share

SEMBILAN PULUH SATU

Ruby belum tidur. Istrinya sedang menyetrika celananya yang akan dipakai besok. Kalau sudah malam begini, Ruby membawa papan setrikaan serta alat setrikanya ke kamar. Walaupun sudah ada yang namanya mesin uap untuk merapikan pakaian, Ruby masih suka melakukan tindakan tradisional.

Untuk pakaian suami dan anaknya, Ruby selalu menyetrikanya sendiri, meski dua bibinya agak keberatan karena gaji mereka terlalu besar. Ia ingin menjadi istri serta ibu yang aktif, bukan yang hanya menghabiskan uang suami dan menjadikan anaknya untuk dijadikan cover majalah.

Hari ini Ruby pasti menghadapi situasi yang melelahkan. Bi Minah tidak datang karena anaknya melahirkan. Sementara Mbok Tum sedang demam. Sampai Ruby membuang cabai dan makanan pedas lainnya dari lemari dan kulkas agar tak ada yang sakit di rumahnya.

Attar memijat bahu istrinya. “Punya rumah sebesar ini dan hanya kamu yang mengurusnya, maafkan aku yang terlalu sibuk dengan pekerjaan.”

&ld

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status