Share

SEMBILAN PULUH TUJUH

Attar melempar map itu dengan gemas. Seharusnya sekarang ia sudah pulang dari kantor. Namun ada seseorang yang mengirimnya beberapa foto dirinya bersama Emilia.

Ia menelepon Fariz untuk meminta konfirmasi mengenai foto itu. Dari suaranya Fariz terdengar tidak tahu-menahu. “Ya Tuhan, untuk apa aku punya foto kamu dengan mendiang istriku? Salah sambung, Bung! Malam-malam begini mengganggu orang tidur saja!” Prak, terdengar suara telepon dibanting dari seberang sana.

Kurang ajar. Wakil direkturnya memperlakukannya seperti ini? Oh, tidak, topiknya barusan bukan mengenai pekerjaan, jadi wajar saja Fariz merasa terganggu.

Attar langsung membuang map itu ke keranjang sampah. Benar-benar menggelikan. Bagaimana bisa ada orang yang menerornya seperti ini. Besok sekretarisnya harus diintrogasinya mengenai map tanpa nama pengirim itu.

Dari kantor Attar tidak langsung ke rumah. Dia merindukan suasana pub di mana sudah lama sekali ia tidak datang k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status