Share

84. Merasa Dipermainkan

Dhafin berdiri tepat di belakang Naina. Jantungnya berdegup kencang. Entah kenapa, ia merasa sangat gugup seolah sedang bertemu pujaan hati.

Dhafin berdehem pelan kemudian mengulurkan tangannya dan memegang pundak wanita itu. “Naina,” panggilnya.

Perlahan tapi pasti, wanita di hadapannya menoleh. Sontak, Dhafin langsung menurunkan tangannya. Untuk beberapa saat, ia mematung seraya menatap wanita yang dirinya sangka Naina.

Namun, ternyata bukan!

“Ada apa, ya?” tanya wanita itu dengan menaikkan sebelah alisnya.

Dhafin dengan cepat menguasai diri. “Maaf, saya salah orang.”

Wanita itu hanya mengangguk lantas pergi dari sana.

Dhafin menghembuskan napas kesal. Ia berjalan menyusuri setiap sudut toko guna mencari keberadaan Naina yang dirinya yakini masih ada di sini.

Ternyata tidak ada.

Rata-rata pengunjung di sini tidak mengenakan hijab. Bahkan wanita hamil yang memakai gamis, ya, hanya wanita tadi. Ada pula orang yang berpenampilan sama, tetapi sudah berumur. Jelas, itu bukan Naina.

Dhaf
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status