Share

61. Keraguan yang Sirna

“Jadi, pelakunya diantara kalian para pelayan?”

Bi Lastri menggelengkan kepalanya pelan. “Saya tidak tahu, Den, dan saya juga tidak mau suudzon.”

“Mungkin iya ada diantara kami, tapi bisa jadi dari orang lain yang tidak menyukai Non Naina,” ucapnya.

Dhafin menyandarkan tubuhnya di kursi. Penjelasan Bi Lastri memang masuk akal.

“Kenapa Bibi baru mengatakannya sekarang? Di saat saya dengan Naina diambang perpisahan?” tanyanya sedikit protes.

Bi Lastri tampak gugup. “Ma-maaf, Den, saya tidak berani. Saya takut Den Dhafin tidak mempercayai ucapan saya.”

“Waktu itu juga Den Dhafin lagi emosi, jadi akan percuma kalau saya menjelaskan seperti ini,” jawabnya.

Dhafin menghela napas. “Naina sudah pergi entah dimana dan bahkan sudah mengajukan perceraian, Bi. Andai dari awal Bibi memberitahu, pasti saya akan mencegah kepergiannya.”

“Maaf, Den.”

Dhafin tidak serta merta langsung percaya begitu saja dengan ucapan Bi Lastri malam itu. Ia pun mengeceknya melalui CCTV yang terpasang di dapur pada de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status