Share

Bab 6

Saat aku hendak menerobos pergi, polisi berseru melalui pengeras suara.

"Bu Diana, tenanglah!"

"Kami sudah menghubungi suamimu!"

Bagus.

Bagus sekali, kebetulan aku dan Rara sedang mencarinya.

Rara selalu berharap kami bisa bersatu kembali sebagai keluarga yang utuh.

Rara, sayangku.

Kamu mungkin bisa bertemu dengan ayahmu sebentar lagi.

"Pak Bisma?"

"Saya dari Polres Adibara. Jadi begini, putri bapak meninggal dunia ...."

"Istri Bapak terlalu terpukul dan membawa pergi jenazahnya ...."

Ada keheningan di seberang telepon selama setengah detik, lalu terdengar suara dingin.

"Diana, hebat sekali kamu. Bisa minta orang pura-pura jadi polisi?"

"Atau kamu ingin aku ikut main pura-pura juga bersamamu?"

"Jenazah Rara? Aku ingin lihat bagaimana Rara pura-pura mati!"

"..."

Ketika mendengar kalimat ini, aku tidak bisa menahan tawa.

Tertawa terbahak-bahak. Air mata berderai tanpa bisa dihentikan.

"Benar, sudah kubilang Rara baik-baik saja, Rara sedang pura-pura!"

"Rara sayangku sedang pura-pura!"

"R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status