Share

21. Buket Bunga dari Hakim

Aini membuka matanya perlahan, saat merasakan sentuhan pelan pada tangannya. Rupanya seorang perawat tengah membetulkan tali infus dalam temaramnya lampu tidur kamar perawatan.

"Gimana, Bu, masih pusing?" tanya perawat itu padanya.

"Sedikit, Sus," jawab Aini dengan suara serak.

"Semoga nanti hilang ya. Memang gak langsung hilang setelah dikasih obat dari infusan. Efek obatnya perlahan. Besok pasti lebih enak kepala dan badannya.

Suaminya dari tadi nungguin loh, sampe ketiduran. Terlihat sekali pak Dhuha khawatir sama Ibu dan bayi Intan." Suster menoleh pada Dhuha. Pria yang tertidur pulas dengan menyandarkan kepalanya di sofa. Aini pun baru sadar, bahwa ia berada dalam ruangan berbeda.

"Iya, suami saya memang perhatian banget, Sus. Pasti sekarang ia capek dan ngantuk berat."

"Bener, Bu, soalnya pak Dhuha dari mulai sampai sampai satu jam yang lalu masih wara-wiri ngurusin obat dan kamar VVIP yang sekarang Ibu tempati."

"Lalu putri saya, Sus?"

"Itu, di bilik sebelah. Baru tidur l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
senja_45657
marathon bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status