Share

27. Telepon dari Luna

PoV Dhuha

Aku begitu terkejut saat mendengar penuturan Aini yang mengatakan bahwa ia tidak apa dimadu. Ia ikhlas dan menerima jika aku menikahi wanita yang aku cintai. Tentu saja bagiku, ini bagaikan air segar di tengah gurun pasir.

Mbak Aini ternyata setulus dan sebijak ini mengerti masalah yang saat ini kami jalani. Dia benar-benar tidak egois dan memanfaat kebaikan serta rasa ibaku.

Aku memang ada niatan untuk membina hubungan serius kembali dengan Luna, tapi aku juga gak mau terburu-buru.

Kring! Kring

Aku tersentak saat ponselku berdering. Nomor yang tidak aku kenali menghubungiku. Aku abaikan saja. Namun, kali ini kontak Luna yang memanggil.

"Halo, Cantik."

"Mas, kenapa gak angkat nomor papa?"

"Eh, papa? Ada apa papa telepon? Aku gak tahu karena belum simpan nomor papa. Ya udah, aku telepon balik ya. Tunggu!" Tanpa menunggu lagi, aku pun menelepon kontak yang tadi.

Jantung ini rasanya deh degan juga karena bertanya-tanya ada keperluan apa papanya Luna mencariku?

"Halo, Om."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Cut Zanah
gregetan aq bacany.... awas kamu ya dhuha., aneh liat keluarga luna... .........
goodnovel comment avatar
Nining_Andri
Pasti luna cuma mau morotin hartanya Dhuha doang itu makanya ngebet banget buru² nikah sama Dhuha, karena ortu luna punya banyak utang jd Dhuha nanti yg disuruh bayar wkwkwkwk...
goodnovel comment avatar
Dyah Wulandari
Si Luna pasti ada udang di balik bakwan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status