Share

28. Aini Ditaksir Bule

Aini tersenyum di depan cermin sambil merapikan rambutnya. Wajahnya sudah tidak lagi kusam, meskipun kulitnya masih sangat coklat. Aku bersyukur karena Aini ternyata wanita yang tidak banyak drama dan sangat bisa diajak kerja sama. Mungkin ini alasan kenapa Tuhan mempertemukan aku dan Aini malam itu. Jika saja aku menyetujui dijodohkan dengan Monik, maka aku takkan pernah berada di dekat Luna seperti mimpiku yang tidak akan lama lagi terwujud.

Pagi ini, jam sembilan, kami akan bertemu dengan Luna dan juga papa dari Luna. Aku sengaja memilih pagi hari karena udara di luar masih bersahabat. Siang sampai sore, aku dan Luna berencana berkeliling di sekitar sini.

"Mas, ayo, nanti kita terlambat," ujar Aini yang membuyarkan lamunanku.

"Oh, iya, ini sudah jam sembilan tepat." Aku melihat jam di tangan. Aku segera beranjak dari sofa, berjalan lebih dahulu untuk membuka pintu. Aini berjalan di belakangku seperti biasa.

Kami berpapasan dengan bule lelaki dan wanita. Aini tersenyum begitu ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
senja_45657
done vote...
goodnovel comment avatar
Cut Zanah
maka ny mas dhuha jgn sepele, getar getir kan liat mbak Aini di dekatin sma bule .........
goodnovel comment avatar
Dyah Wulandari
Dhuha kuwatir Aini kepincut bule
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status