Share

Bab 42

Livy tiba-tiba merasa pusing. Pandangannya mulai kabur dan tubuhnya ikut goyah. Setelah jatuh lemas ke atas meja, wajahnya yang sudah pucat pun terlihat.

"Livy!" seru Preston. Tanpa berpikir panjang, dia langsung menggendong Livy. Pada saat itu, Livy sudah lemah, matanya kabur, bahkan tak sanggup merespons. Tatapannya benar-benar kosong.

Dengan langkah cepat, Preston membawanya ke pantri. Suara air mengalir terdengar. Tak lama kemudian, aroma manis cokelat memenuhi udara.

Preston membawa secangkir cokelat panas ke dekat Livy dan memaksanya untuk meminumnya dengan lembut.

Kehangatan dari minuman itu menyebar di perut Livy. Akhirnya, kesadarannya perlahan kembali. Wajahnya pun mulai berangsur-angsur memerah.

Livy berucap, "Pak Preston, aku ...."

Preston mengernyit. Dia terlihat cemas ketika bertanya, "Sudah lebih baik?"

Preston sendiri punya masalah lambung. Dengan pengalamannya, dia bisa tahu bahwa Livy mengalami gejala gula darah rendah.

Itulah sebabnya Preston langsung memberinya coke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status