Share

Jangan Libatkan Hana

            “Sebuah kehormatan saya kedatangan Pak Hartono loh.” Pak Robert membungkuk, menjabat tangan Pak Hartono, bapaknya Hana. “Ada apa gerangan ini tahu-tahu datang. Kok nggak bilang-bilang dulu sih.”

            Pak Robert sudah berusaha sekeras mungkin mengusir kekauan di antara dirinya dan Pak Hatono. Tapi apa boleh buat, tampaknya sifat ketus dan sinis Hana memang menurun dari sang Bapak. Pak Hartono benar-benar seperti lemari pendingin, tak merespon sambutan Pak Robert sama sekali.

            “Duduklah, Robert. Ini kan kantormu sendiri bukan kantorku.” Suara Pak Hartono besar dan datar. Wajah yang sudah dipenuhi kerutan itu kaku. Tak tampak sedikit pun emosi di sana, tak tersenyum, namun tak juga galak.

        &n

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status