Share

Hadiah dan Masalah

            Kembali ke rumah sakit.

            Sudah sejak dua jam yang lalu, Hana masih duduk di tempat yang sama. Di kursi sejajar dengan ibunya. Perempuan itu masih tergeletak di atas ranjang. Tubuh rentanya ditutup selimut, hanya kepala dan dua tangannya yang terlihat.

            Satu tangan jadi tempat jarum infus mendarat. Sementara satu tangannya yang lain masih dipeluk telapak tangan Hana. Jari-jari Hana seperti tak mau melewatkan sedetik pun tanpa mengelus punggung tangan ibunya. Hanya itu yang bisa ia lakukan. Meski rasanya tak akan bisa membayar semua kesalahan yang Hana buat.

            “Bu bangunn,” pinta Hana dalam batin. Hatinya teriris melihat keadaan ibunya sekara

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status