Share

Dipecat

            “Kalau ditanya kenapa, jawabannya cuma satu, Han.”

            Suara berat Pak Robert menarik perhatian Hana. Sudah, lupakan soal kejadian memalukan barusan. Toh apa istimewanya juga? Cuma mengelap sisa anggur doang. Hana berharap kejadian memalukan tadi tidak terulang lagi.

            Sebab hubungannya dengan Arya yang sebelumnya memanas baru saja dingin.

            “Karena… ??” Hana mengerutkan dahi, sedikit menyipitkan matanya saat angin kering Perairan Dumadi menerbangkan rambutnya, menjuntai hingga mata.

            “Ya karena profesionalitas. Apa ya bahasanya, formalitas mungkin.” Tangan Pak Robert bergerak lagi. Kali ini bukan untuk menyentuh wajah Hana tapi un

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status