Share

Tak Ada yang Bisa Hana Sembunyikan

            Jarum pendek jam dinding berwarna serba emas masih berhenti di angka 8. Jarum panjangnya pelan-pelan merambat tak terasa mengikuti detik demi detik yang terlewat. Masih jam 8 lewat lima belas menut. Jelas belum bisa dikatakan malam untuk ukuran Hana yang sering keluar dugem. Malam ini ia resah, bukan karena tidak bisa dugem, melainkan karena tawaran Pak Robert terakhir tadi.

            “M-ma-maksudnya, Pak?” Ludah Hana menggumpal, terpaksa ia telan bulat-bulat demi menyeka tenggorokannya yang mendadak tercekat.

            “Iya ke sini.” Pak Robert menepuk-nepuk ranjangnya lagi. “Masa masih belum jelas sih?”

            Jelas? Oh tentu jelas, Hana tahu kalau Pak Robert mau dia pindah jadi satu ranj

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status