Share

Part 28 B

MADU KUJADIKAN BABU

Part 28 B

"Gak. Gak apa-apa Tan," katanya pasrah, sambil mengembuskan napas panjang.

Dia lalu kembali turun bersamaku meski dengan langkah berat. Dalam kondisinya yang sekarang, aku memang sengaja agar dia tetap berangkat kerja hari ini. Tentu saja supaya aku gak rugi dan kehilangan pundi-pundi uangku. Enak aja, dia pikir aku bakal nyuruh dia bolos kerja? Jangan harap.

Kami baru saja duduk di kursi makan saat si madu babu datang menghampiri.

"Mas, kamu mau sarapan? Aku siapin ya." Buru-buru wanita itu membuka nasi uduk yang tengah dibawanya.

"Gak usah. Aku mau makan bubur," tolak Mas Iwan malas.

Si madu babu tercekat dengan mata yang lagi-lagi berair dan merah. Sementara aku tertawa puas dalam hati.

"Ini Mas buburnya." Kusodorkan cepat bubur yang tadi kubeli padanya.

"Iya makasih Tan." Mas Iwan tersenyum padaku sebelum akhirnya dia mulai melahap bubur tersebut.

Dada si madu babu kembang kempis. Tapi ia bisa apa? Selain memilih pergi dengan mata yang sudah mengembun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status