Share

Part 31 B

MADU KUJADIKAN BABU

Part 31 B

"Hanya Tuhan yang tahu. Tapi cepat atau lambat kalian akan segera tahu siapa pelakunya," jawab si madu babu lagi. Lagi-lagi kedua bola matanya mengerling liar ke arahku.

Jujur, ingin kuseret ke belakang saja rasanya dia sekarang. Tapi aku harus sabar. Menunjukan sikap benci dan tak suka takutnya malah menambah huru-hara di hari duka ini.

Jadi sebisanya aku berusaha menahan diri. Aku tak merespon apalagi membalas ucapannya, biarlah waktu yang akan membuktikan bahwa tuduhannya itu adalah salah besar.

Dari pada mendengar ocehannya yang tak berdasar, akhirnya aku memilih naik ke atas. Aku pikir menangkan diri sebentar sebelum jenazah dibawa ke tempat pemakaman akan jauh lebih baik dari pada harus duduk di sana dan menjadi sasaran mata jahat wanita itu.

Sekitar setengah jam aku baringan di kasur sambil memijit kening. Aku kembali turun karena katanya jam tiga ini jenazah Mas Iwan akan dimakamkan.

"Itu dia orangnya Pak, tangkap dia. Dia yang udah meracun suami
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status