Share

Singa Yang Mengamuk.

Maaf, Aku Pantang Cerai! (85)

"Lakukan apa saja, aku tak perduli siapa saja yang akan kena imbasnya. Sudah cukup semua yang aku rasa dan alami selama ini, demi kebahagian dan kehormatan istriku semua harus di korbankan."

Terdengar suara Erlangga penuh dengan amarah. Alea yang mendengarnya hanya bisa menarik napas panjang, bukan bodoh hingga dia tak tau arti kata "semua harus di korbankan" bukankah itu termasuk orang tua kandung Erlangga yaitu ibu mertuanya.

"Lakukan secepat mungkin, aku tak mau menunggu lebih lama lagi. Si tua Bangka itu harus tau siapa yang coba dia usik, berani sekali menatap istriku dia bahkan berani memikirkan tubuhnya juga."

Brak ....

Kembali terdengar benda di banting. Alea sadar saat ini Erlangga tengah di kuasai amarahnya, pelecehan itu hanya melalui kata-kata tapi cukup menghancurkan hati sang suami. Sama seperti kemarahan Wisnu kala itu, saat tuan Arif meminta Alea melayani nafsunya langsung pada Wisnu yang tak lain suaminya kala itu.

"Baik pak Erlangga, saya
Winarsih_wina

Setelah tau rasanya, akhirnya Erlangga jadi mesum juga semua hal bisa berkaitan dengan urusan di atas ranjang. Yuk lanjut baca dan jangan lupa sumbangkan Gems kak. Agar bisa tetap eksis di aplikasi, jangan lupa baca juga cerita saya yang lainnya. 1. ISTRIKU MINTA CERAI SETELAH AKU TAGIH HUTANGNYA (Tamat) 2. KUNCI BRANGKAS RAHASIA SUAMIKU(tamat)

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status