Share

Bab 87

“Haruskah kamu melakukan itu di depan Sekar, dia sedang sangat sensitif karena kehamilannya.”

Ada yang menggores hati Alisya saat mendengar teguran itu, tidak bisakah laki-laki ini memikirkan juga perasaanya, sekali saja.

“Duduklah, Mas,” kata Alisya mengabaikan perkataan Pandu tadi.

Wanita itu sudah duduk dengan tenang di sebuah ruang tunggu yang telah sepi. Sengaja dia memang melakukannya, karena pembicaraan ini akan sangat sensitif di dengar orang lain.

Laki-laki itu menengok ke belakang sebentar, mungkin khawatir Sekar akan mencarinya, Alisya hanya tersenyum masam melihat semua itu.

“Aku hanya butuh waktumu lima menit tidak lebih,” kata Alisya tegas menghentikan gerakan Pandu dan segera duduk di sampingnya tapi sengaja Alisya sedikit menjauh yang menimbulkan kernyitan tak suka di wajah Pandu tapi Alisya sama sekali tak peduli.

“Ada apa, setelah pergi dengan laki-laki lain kamu-“

“Ini soal janji yang pernah aku katakan,” Alisya sama sekali tidak ingin mendengar semua omong k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status