Share

Bab 85

“Kenapa kamu tidak memakai mobil hadiah dariku?” tanya Pram saat Alisya baru saja turun dari taksi.

“Hadiah itu terlalu mahal, lagian kamu tahu sendiri aku tidak bisa menyetir.”

“Kamu butuh sopir?.”

Alisya langsung berkacak pinggang dengan mata melotot pada sahabatnya yang bukannya takut malah menatapnya dengan malas. Dengan perut buncit dan kaki yang belum sepenuhnya sembuh benar wanita itu terlihat lucu.

Saat ini mereka memang bertemu di sebuah cafe, Alisya sengaja meminta Pram bertemu di sini saja, tak usah datang ke rumahnya, bukannya dia tidak tahu terima kasih, tapi Alisya tidak ingin mendengar kalimat macam-macam dari tetangganya.

Hal yang membuat Pram langsung mebego-begokan Alisya karena menolak tinggal di apartemen atau perumahan mewah yang dia tawarkan.

“Kamu tahu bukan aku sedang berhemat, jadi jangan ajari aku boros,” omel Alisya.

“Memangnya naik taksi kemana-mana tidak boros.”

“Kamu maunya aku jalan kaki!”

Pram tahu perdebatan mereka tidak akan menemukan titik t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status