Share

Bab 16

“Kamu sudah merasa jadi nyonya besar rupanya.”

Alisya yang baru saja turun dari mobil hanya mendongak menatap suaminya yang menatapnya dengan wajah merah padam.

“Maaf, kamu tahu prioritasku adalah ibu,” kata Alisya tanpa menatap pada Pandu yang seperti siap untuk menelannya.

“Sudahlah, Sayang sebaiknya kita segera pergi sekarang. Alisya sangat menyayangi ibunya karena itu melakukan hal ini,” kata Sekar yang langsung bergelayut di lengan Pandu.

Alisya hanya menatap wanita yang pernah menjadi teman masa kecilnya itu dengan datar, dia tahu seberapa munafik Sekar.

“Kamu benar, kita sudah terlambat.” Pandu menatap Sekar dengan senyum di bibirnya dan tentu saja itu tak lepas dari pengawasan Alisya. Hatinya sakit tentu saja, istri mana yang mau diperlakukan seperti ini oleh suaminya tapi dalam hati Alisya selalu mensugesti dirinya kalau dia hanya bekerja di sini untuk ibunya tanpa melibatkan perasaan.

Dan terbukti cara itu bisa me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
tinggal kan pandu, cari bahagia mu sdiri Alisya. kaki nya tidak akan pernah sembuh andai Alisya bertahan jd isteri Pandu.
goodnovel comment avatar
Oppo A712018
nyesekkk cuma alan yg peduli
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status