Share

Bab 22

Alisya menatap terbebalak saat baru saja tiba di ruangan itu.

Dia tak pernah menyangka akan melihat hal ini lagi.

Sejak tadi pagi wajah Alisya sudah terlihat mendung, penyebabnya tentu saja suaminya yang sedang melakukan bulan madu dengan istri barunya.

Alisya tentu tahu rencana ini dan berusaha untuk menata hatinya, tapi hal itu langsung ambyar saat dia mendapat kiriman kebersaaman keduanya saat bulan madu dari nomor tak dikenal.

Alisya tidak tahu nomer siapa itu, tapi siapapun itu telah berhasil menghancurkan pertahanan yang coba dia bangun, dan kedatangan ke sini seperti biasa ingin mencari ketenangan.

Tempat satu-satunya orang yang begitu sangat mencintainya dan juga dia cintai. Meski tak bisa menanggapinya.

Akan tetapi Tuhan sepertinya sedang bermurah hati padanya, setelah kesakitan yang dia  alami melihat ibunya sudah bisa membuka mata dan duduk meski dengan wajah pucat membuatnya sangat senang.

“Kenapa tak a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status