Share

89. DIA MEMBENCIKU

"Apa ini?"

Pak Bram menerima map yang kuberikan, "berkas yang anda minta, Pak." Jawabku.

Dan ia yang membuka sampul map, tampak terkejut untuk barisan kata juga angka. Pun memastikan laporan keuangan tahun berapa yang kini ada di tangannya.

"Saya hanya dapat salinan saja, Pak. Yang asli sudah dipinjam orang lebih dulu."

Namun, tatapan pak Bram sedikit aneh dan ia mengatakan sesuatu yang membuat dahiku berkerut meski sedikit. "Saya sudah serahkan pada Bapak pagi tadi."

"Benarkah!?"

Ucapan pak Bram membuatku melihat tumpukan berkas di atas meja lalu mengambil map yang kukenali, "di dalam sini semua yang Bapak minta saya kerjakan cepat, dan untuk laporan yang satu lagi masih harus menunggu bagian pemasaran juga titipan pesan dari Pak Wiro yang menyuruh Bapak untuk tidak terburu-buru karena divisinya juga mengerjakan projek lain yang jauh lebih penting."

Pupil pak Bram membesar untuk kalimatku yang membuatnya mendongak, mengalihkan pandangan dari salinan berkas yang tak bisa kutemukan dal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status