Share

92. KEHANGATAN YANG TAK MENGHILANG

"Dia ... ada di sini?"

"Iya, Mbak."

Jawaban Arka membuat jantungku berdetak begitu keras. Sementara mataku yang sedang menatap Arka, mampu melihat bayangan bocah lelaki yang wajah dan tawanya selalu kurindukan bahkan saat tidur.

"Lukisannya bagus kan, Mbak?"

Aku yang ditanya pendapatku tentang lukisan yang ingin Arka tunjukkan, tak ingat jawaban macam apa yang kuberikan padanya, apa aku mengangguk? Ataukah menjawab "ya."

Entahlah.

Yang kutahu, lesung pipi Arka makin dalam saat ia tersenyum dan kembali menatap lukisan realis yang menyatukan tiga cat berbeda dalam kanfas yang ada di hadapan kami.

Teknik plakat yang tiap garisnya begitu jelas dan tebal, membuat diriku berusaha keras untuk mendengar ucapan Arka saat debaran jantungku bertalu-talu, memekakan pendengaran!

"Orang awan pun, pasti akan bisa merasakan tiap goresan kuas yang rasanya digores dengan penuh makna ini, Mbak."

Aku yang diam di tempatku berdiri bahkan lupa bertanya, bagaimana tanggapan Arka untuk wajahku yang begitu mi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status