Share

86. ANAK PEMBUNUH!

Begitu aku masuk dalam kamar yang kasurnya rapi setelah meninggalkan mas Rendra yang pasti terkejut aku melemparnya dengan selimut, kutarik nafas dalam.

Tidak ada yang salah dengan kalimat mas Rendra.

Hanya saja aku yang sedang tidak bisa mengendalikan rasa, tidak bisa menghadapi keketusan dalam nada suaranya.

"Betapa kekanakannya dirimu, Seruni." Dan aku yang bersender pada pintu dengan hanya memakai kemeja basah, melirik tembok penyekat yang membuatku memejamkan mata rapat sebelum meraih tas lalu mengisi daya ponselku yang mati total.

Dengan rasa kesal yang masih bercokol, aku masuk ke kamar mandi dengan rasa kesal yang masih begitu bercokol. Membersihkan diri dengan air dingin.

Dan saat aku menatap pantulan diri yang rambutnya sudah kukeringkan, rasanya tarikan nafasku menggema dalam kamar mandi.

Ping!

Bunyi pesan yang masuk membuatku keluar dari kamar mandi.

Katakan saja kamu sedang menghabiskan waktu di taman jika Ares dan Riris tanya.

Sebaris kalimat yang kubaca, membuatku me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status