Share

85. SALAH MASUK KAMAR

"Jika mengikuti permainanmu bisa mempertemukan ku dengan Santo. Aku tak akan keberatan, Joenathan Makarov."

Manik sewarna abu milik Joe tampak terkejut. Pun membiarkan badannya dibasahi rintik hujan yang tak lagi halus.

Sedangkan aku yang tak lagi bisa membedakan tetes apa yang jatuh merambati pipi, melewatinya.

Rasanya, bibir Joe yang terbuka ingin memanggilku. Tapi, hanya suara hujan yang menemani langkahku yang masuk ke dalam mobil yang pintunya ku banting keras.

Lalu melajukan cepat, meninggalkan parkiran club yang nyatanya jadi tempat kerja gadis yang kucari selama ini.

Lais.

Gadis yang tatapannya begitu tajam, pun tak meninggalkan keramahan.

(Kau pasti kakak terbaik sejagad raya, ha?)

Dan sarkasme Lais yang diakui seluruh diriku, membuatku menghentikan laju karena pandanganku buram.

Bukan hanya karena rintik hujan ataupun malam. Tapi, mataku tak bisa berhenti meneteskan airmata saat wajah adikku yang tak ingin membela dirinya sendiri pada tuduhan keluarga bapak, begitu jelas!

Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status