Share

77. DEKAPAN IBU

"Rumah hanya jadi sangat sepi kalau ibu tidak ada kegiatan, Ndok." Ucap ibu yang sorot matanya pun berubah.

Bohong jika aku tidak merasakan apapun untuk tatapan ibu yang rasa kesepiannya pun mengetuki batinku.

Aku, anak yang sudah dirawatnya dengan penuh kasih sejak umurku enam tahun, akan buta sekali jika tidak melihat kerinduannya padaku yang baru kali ini keluar dari rumah. Tidak pulang bahkan akan tinggal jauh darinya selama berbulan-bulan.

Meski setiap pagi kami bertukar kata, juga pesan. Hal macam itu tidak akan mampu menghapuskan rindu yang ibu rasakan padaku.

TIDAK AKAN MUNGKIN!

"Tapi, Ibu tenang karena tahu kamu tinggal dengan orang-orang yang akan menjagamu, Ndok." Ibu melirik mas Rendra yang pasti juga mendengar perubahan nada suara ibu.

"Terimakasih ya, Nak Rendra."

Mas Rendra mulutnya terbuka, sementara matanya nampak kaget untuk kalimat tulus ibu yang membuat wajahnya sedikit bermasalah. Apalagi saat tatapannya melihat bagian leherku yang masih menggunakan baju berkerah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status