Share

82. PERASAAN BURUK

"Lho, mau kemana, Le'?"

Tanya eyang membuatku dan dua bocah kembar yang masih makan rambutan di depan televisi, menoleh.

"Keluar sebentar, Eyang."

"Huh, bohong tuh Eyang. Sebentarnya Mas kan bisa berjam-jam." Celetuk Ares pada sang kakak yang tampilan kasualnya akan membuat banyak mata melirik untuk kedua kali dengan pipi bersemu.

"Palingan mau ketemu sama si itu," bisik Riris menyingkirkan tangan mas Rendra yang mengacak rambutnya.

Sementara mata Mas Rendra menatapku yang mengangguk untuk pamitnya yang tanpa suara, "pergi dulu ya."

"Hati-hati."

"Iya, Eyang." Jawab mas Rendra yang tak lama deru kendaraannya terdengar. Menjauh dari rumah yang penghuninya memberiku tatapan tak enak.

"Kenapa sih, dia gak ngebiarin mas Rendra istirahat di rumah sebentar, besok juga ketemu kan?"

"Stt! Nih, daripada kesel makan rambutan aja." Ucap Ares yang melirikku dengan tersenyum, "Mbak, kamu keluar aja sama aku mau gak?"

"Mbak mau mandi terus tidur." Mendengar itu, Riris langsung duduk dan melirikku.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status