Share

78. SANG NAHKODA

Mas, kalau sudah bangun turun ya|

Aku yang memencet tombol kirim, menoleh pada bunyi ponsel yang membuat obrolan ibu dan mbok Darmi yang sedang berdiskusi tentang apa yang ingin keduanya masak untuk menu besok, berhenti berucap.

Ping!

Rasanya, mata dua wanita yang tak lagi muda itu pun terkesima dengan kehadiran lelaki yang berhenti melangkah untuk melihat layar ponselnya itu.

"Anak mantuku, Mbok." Sampai ucapnya ibu membuat diriku mengalihkan pandangan dari lelaki dengan polo shirt warna putih pun celana joger yang begitu pas melekat di badan mas Rendra.

Dan tarikan nafasku membuat ibu tersenyum lalu menyambut lelaki yang langsung ia suruh duduk pun tawari macam-macam.

"Teh saja, Bu." Ucap mas Rendra meletakkan ponsel di meja lalu menatapku dengan tanya, "kenapa?"

"Kami mau ajak kamu makan di alun-alun, Mas."

"Tehnya, Den." Mbok Darmi meletakkan cangkir berisi teh hangat. Minuman yang begitu cocok di sajikan untuk menikmati sisa hari.

"Terimakasih, Mbok." Ucap mas Rendra pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status