Share

69. ANAK PUNGUT TAK TAHU DIRI

Jadi satu-satunya pusat perhatian.

Kurasa, salah satu keponakan bapak benar-benar mendapatkannya detik ini.

Saat mata pemilik bar yang memang jadi tujuanku datang, pun, bocah besar yang merangkul pundakku meliriknya.

"Hai, Rin." Ucapku singkat.

"Hai!? Cuma itu yang bisa kamu ucapin setelah beberapa lama kita gak ketemu?" Karin berjalan makin dekat. Memperpendek jarak kami. Meninggal Joe Makarov yang pandangannya mengikuti.

"Apa kamu gak mau ngucapin selamat padaku?" Ucap Karin dengan keramahan yang tak bisa menipu mataku.

"Hai, Kak, selamat ulang tahun ya."

Karin melirik uluran tangan Silvan yang terus merangkul pundakku. Ia menggeleng dan berdiri makin dekat. Menunjukkan sedikit sifat aslinya dan melewati tangan Silvan begitu saja.

Sementara bocah besar yang ucapan selamatnya diabaikan, hanya mengangkat bahu. Sampai senyum lebar Karin yang tatapannya merendahkan tertuju tepat pada diriku.

"Aaah, sorry," ucapnya dengan pandangan terhibur, "aku sampai lupa, kamu memang tidak pernah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status