Share

68. MATI BERDIRI

Tapi, pentingkah tanya itu ku jawab?

Saat wanita tua yang benar-benar menerimaku masuk dan tinggal di dalam rumahnya ini, menunjukkan wajah khawatir begitu nyata.

Sementara sentuhannya pada lenganku terasa tidak asing.

"Tapi, entah kenapa aku masih ingin percaya padamu, Ndok."

Dan ucpan eyang membuat manik mataku yang memilih bisu, membesar.

"Kau adalah anak kebanggaan Sam dan Nita. Orang tua yang selalu mengatakan hal baik tentang dirimu."

Eyang bahkan menunjukkan senyum saat tangannya terangkat. Menyentuh pipiku.

"Dan itu pula yang kulihat, pun, kurasakan setelah kau tinggal denganku, Ndok."

Eyang menepuk tanganku, "mengenal dirimu, rasanya sulit bagiku unyuk berpikir kamu sedang melakukan hal yang akan kamu sesali dikemudian hari, Seruni."

Dan kini, eyang kembali memperlihatkan wajah tawanya dengan sorot mata yang tidak berubah, "tapi, kamu benar-benar membuat wanita tua ini penasaran, Runi, sungguh-sungguh penasaran."

Aku yang bisa merasakan ketulusan dalam ucapan pun sorot mata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status