Share

73. DASAR MESUM

Aku yang meninggalkan seluruh barangku di kantor kecuali ponsel, mengunci mobil yang begitu mencolok di tempat parkir.

Tanpa kata aku melangkah, ingin masuk ke dalam kantor sepi.

"Sore, Mbak Runi."

Sampai sapaan pak Salim yang masih memakai seragam kerjanya membuatku menoleh, "selamat sore, Pak Salim. Bapak belum pulang?"

"Sudah Neng, tapi balik lagi," jawab pak Salim merogoh saku baju lalu menyerahkan kunci mobil yang kukenali. "Tadi, Mas Toro nitip ini pas saya bilang mau nungguin Mbak Runi. Barang-barang punya Mbak juga sudah di masukkan ke dalam mobil."

Aku menatap Honda Civic yang ditunjuk telunjuk pak Salim, "terimakasih, Pak, maaf merepotkan," ucapku menerima kunci lalu bertanya, "kenapa Bapak nungguin saya?"

"Sama-sama Nang," jawabnya, "itu, keripik singkong pesanan Mbak Runi sudah jadi."

Pandanganku menunduk, menatap kardus yang membuat pupil mataku membesar karena dua bocah yang duduk di samping kardus wajahnya tidak asing.

Rama dan Mala, dua bocah kecil yang menjual keripik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status