Share

66. CALISTA SI JUTEK

"Aye gorengan aje, Pak, pake uangnya Runi juga." Nora mengerling padaku. Sementara pak Salim mencatat pesanan kami.

"Nasi rendang, coklat sama gorengan," ulang Pak Salim menatap catatan di bukunya pada kami yang mengangguk.

"Terimakasih, Pak." Sementara ucapan itu kami katakan serempak pada lelaki yang kumis tebalnya sudah bercampur uban.

"Untung ye?"

"Apanya?"

"Pak Salim-lah, Cowok kemayu," jawab Nora. "Ongkos jalan tiap orang ngasih minimal goceng dikali 10 orang bisa jadi bisnis sendiri, tuh."

"Jangan salah lo!" Balas Toro yang suaranya agak meninggi lalu menatap arah pak Salim pergi.

"Asal Lo tahu ya, Mpok, ada orang tega yang cuman ngasih ucapan makasih doang."

Ucapan Toro membuat dahi Nora berkerut.

"Apalagi kalo sekelompok kayak kita gini. Dipikir, jalan ke sana ke sini gak capek apa? kadang disuruh pake uangnya dulu lagi. Iya kalo orangnya bayar, kadang pura-pura lupa dan baru bayar kalo ditagih. Itupun kalo orangnya mau bayar, kalo gak? Tekorlah pak Salim. Uang gak dapet, cap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status