Share

64. HARAPAN

Send: Eyang, saya keluar sebentar.

Aku yang tangannya sudah memegang kunci, menatap kamar pemilik rumah yang pasti sudah lelap mengingat ini lewat tengah malam.

"Saya pergi dulu, Eyang."

Pamitku pada telinga yang tidak mungkin mendengar, lalu masuk ke dalam Honda Civic yang membelah jalanan malam setelah melewati area perumahan yang pagar-pagarnya tinggi menjulang.

"Hati-hati, Neng Runi."

"Terimakasih Pak Bowo." Hanya itu kalimatku pada satpam yang tidak pernah bertanya akan kemana diriku malam-malam begini.

Dengan kecepatan di atas rata-rata, aku menyalip kendaraan yang ada di depanku. Tidak perduli yang beroda dua ataupun empat. Mobilku yang tidak bisa dikatakan besar, derunya menggema dalam jalanan lengang meski gerimis turun. Bahkan, rasanya aku merutuk untuk tiap lampu merah!

Sampai mobil yang ku kendarai seperti orang tak beradab, memasuki kawasan yang tempat parkirnya penuh sesak meski sudah lewat tengah malam.

Begitu turun dari mobil alunan musik yang menggetarkan pavi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status