Share

63. PETUNJUK LAIN

"Apa maksudmu, Mas Rendra?"

Rasanya aku ingin bertanya seperti itu pada lelaki yang jarinya masih menyentuh garis senyumku.

Tapi, tatapan lelaki yang sorotnya terasa begitu berbeda, membuat bibirku makin rapat dengan senyum yang memudar.

Karena aku yang melihat sorot macam apa yang sedang mataku tunjukkan dalam pantulan kaca di belakang tubuh mas Rendra, rasanya sadar, 'seberapa kesepiannya sorot mataku saat ini.'

Bahkan, cahaya lampu dari pigeot yang melewati kendaan kami tidak mampu menyamarkan tatapanku.

Namun, "aku jadi kangen rumah saja, Mas." Jawabku, "ini kali pertama aku jauh dari bapak dan ibu."

Aku yang melihat sorot mas Rendra ingin mencari kebenaran dalam kalimatku, rasanya ingin berpaling.

Tapi, akan semencurigakan apa jika hal itu kulakukan? Saat aku sadar, aku harus meyakinkan diri mas Rendra jika aku hanya sedang merindukan rumahku, merindukan bapak dan ibuku. Tidak lebih dari itu!

"Maaf membuatmu khawatir padaku, Mas."

Dan kalimatku membuat ujung jari mas Ren
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status