Share

62. AKU KESEPIAN

"Ojek payung, Om!"

Tawar bocah perempuan yang tubuhnya kuyup, tak lagi perduli pada tetes hujan yang terus saja turun tanpa perduli apa yang rintiknya basahi.

"Ojeknya dua, ya?"

Ucapan mas Rendra yang menurunkan kaca membuat binar dalam mata bocah perempuan yang nyatanya benar-benar ada, bukan hanya sebuah cerita.

Bocah-bocah payung. Anak-anak yang menawarkan jasa untuk mendapat lembaran rupiah saat hujan turun.

"Siap, Om!" Begitu semangat becah perempuan itu berucap lalu menoleh kebelakang, "Nono, kemari! Ada yang mau ojek!"

Sementara aku yang baru kali ini melihat apa yang kudengar dari berita, memperhatikan bocah lain yang tubuhnya pun kuyup, berlari mendekat dengan payung kebesaran

Tidak takut tersandung kakinya sendiri yang membuat cipratan pada tiap langkah.

(Ui)

Sementara senyum lebar sang bocah lelaki yang disuruh mendekat pada pintu di sampingku, membuatku diam. Karena aku bisa melihat adikku dalam diri bocah yang harus menunggu lama jika mas Rendra tidak menyentuh l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status