Share

28. SEATAP DENGAN MAS RENDRA

*****

"PERGI!"

Teriakan itu membuat bocah perempuan yang menggendong adiknya erat, keluar dari rumah yang pintunya ia biarkan terbuka.

Tubuhnya yang disapai hujan langsung kuyup. Tapi, ia yang menoleh ke belakang kembali berlari.

Meninggalkan sang ayah yang tatapannya membuat bocah perempuan itu makin erat memeluk tubuh sang adik.

Langkah kakinya yang tidak beralas, kalah dengan suara hujan.

Pijakannya yang terus berlari, seolah jadi hiburan untuk genangan air yang mengalir. Mengikuti langkah bocah perempuan yang menjauh sejauh-jauhnya dari rumah tempat ia dan adiknya tertawa tanpa mengenal bisa sekejam apa dunia.

Melewati pintu-pintu tertutup yang penghuninya tidak tahu, ada sepasang bocah yang berlari meninggalkan kampung. Menembusi hujan petir yang kilatnya mampu jadi penerangan.

Sampai bocah perempuan yang terus berlari itu menghentikan pijakan.

Dan yang ia pijak kini, bukan lagi tanah maupun rumput basah. Melainkan aspal keras!

"Nang?"

Panggilnya pada bocah lelaki yang ia peluk m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status