Beranda / Pernikahan / MENJADI ORANG KEDUA / 29. MENYUSURI MASA LALU

Share

29. MENYUSURI MASA LALU

Orang bilang, potret adalah cerminan dari masa yang tidak akan lekang oleh waktu selama dijaga.

Selembar kertas yang bisa menceritakan secuil kisah dari masa yang sudah lewat.

Entah gambarnya hanya berupa hitam putih tanpa warna, atuh buram bak cerminan tekhnologi di masa sebelumnya.

Yang jelas, potret-potret yang sedang ku pandangi berisi banyak cerita juga tawa.

Kisah yang hanya bisa kubayangkan dalam imaji.

Sementara wajah-wajah polos tiga bocah yang memiliki karakteristik hampir sama, membuatku yang jadi berhenti melangkah seolah bisa menyelami sedikit kisah dari rumah yang ubinnya sedang kupijaki.

"Tawa Ares sudah lebar sejak ia bayi, Ndok."

Ucapan eyang membuatku menatap pemilik rumah yang mengangkat figura berisi potret ketiga cucunya.

Tangan eyang bahkan mengusap pelan potret yang ia pandangi dengan tatapan menerawang, seolah sedang mengingat masa yang sudah jauh terlewat.

"Dan ia masih saja nakal seperti dulu." Dengan senyum, eyang kembali meletakkan figura. Lalu me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status