Beranda / Pernikahan / MENJADI ORANG KEDUA / 22. ARTI DARI BUNGA MELATI

Share

22. ARTI DARI BUNGA MELATI

Send: aku baru bangun lalu ke kampus sebentar lanjut ke kantor.

ps. Mungkin beli bunga melati untuk ibu.

Aku meletakkan ponsel di atas kasur lalu membuka pintu kaca yang menuju beranda lebar-lebar. Membiarkan cahaya matahari yang sudah terik menyapa tubuhku.

Dari tempatku berdiri, hamparan kebun rambutan yang jadi kebanggaan bapak buahnya sudah siap di panen. Merah menggoda diantara dedaunan hijau yang lebat.

Sementara koleksi anggrek ibu yang nampak sudah bertambah, mekar sempurna. Memamerkan keelokannya.

"Kurang garam, Mi, tambah sedikit lagi."

Mendengar suara ibu, aku melirik dapur yang jendelanya bisa membuatku melihat mbok Darmi menyerahkan tempat garam.

"Sudah, Mi, cukup. Gimana?"

Meski kembali menyendok masakan berkuah yang uapnya kulihat, ibu kembali bertanya.

"Cukuplah, ya?"

"Inggeh, Bu, cukup."

"Neng Runi tumben belum turun."

"Kelasnya siang hari ini."

Dan anggukan Mbok Darmi seolah jadi alarem untukku membersihkan diri.

*****

"Pagi, Buk." sapaku mengecup pipi wanita yang du
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status