Share

25. RUMAH YANG HANGAT

UCAPANKU pasti menyentil sesuatu dalam diri mas Rendra yang jadi diam.

"Mas, tersinggung kah kamu dengan ucapanku?"

Dan tanyaku memecah keheningan, meski suara mesin yang tak mas Rendra matikan terus mengiringi bersama deru kendaraan yang berseliweran.

Tidak menjawab, lelaki yang tak menolak pada pinta-pintaku agar kami berpura-pura saling mengenal untuk memuaskan keinginan ibu dan eyang, pun, menghentikan chat berisi hal remeh yang ingin kami bagi, menarik nafasnya dalam lalu menyadarkan tubuhnya pada jok.

Kurasa, aku benar-benar melukai perasaannya dengan kata-kataku kali ini.

"Mas Rendra?"

"Runi, setak-suka itukah kamu padaku?"

Tatapan mas Rendra yang melepas setir, membuatku berpaling. Manik coklatnya membuatku merasa tidak nyaman. Sampai aku yang menarik nafas dalam memanggilnya yang masih menoleh ke arahku.

"Mas Rendra, aku akan jujur padamu."

Mata mas Rendra sabar menungguku berucap, manik matanya bahkan tak menunjukkan tuntutan. Ia hanya menunggu dalam diam.

"Seandainya pun k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status